Saifuddin Ibrahim Masih Tinggal di AS, 10 Jam Lalu Tetap Minta Hapus 300 Ayat Alquran, Polri Hanya Pasif ?

- 13 Mei 2022, 08:48 WIB
Saifuddin Ibrahim/Pendeta Saifuddin Ibrahim Jadi Tersangka, Kasus Dugaan Ujaran Kebencian dan Penistaan Agama
Saifuddin Ibrahim/Pendeta Saifuddin Ibrahim Jadi Tersangka, Kasus Dugaan Ujaran Kebencian dan Penistaan Agama /Tangkapan Layar/YouTube Saifuddin Ibrahim

“Belum (ditangkap) karena otoritas AS, jadi terus dikomunikasikan dengan aparat penegak hukum di sana. Nanti kalau sudah ada info lagi akan disampaikan,” kata Dedi.

Sementara itu, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto menyatakan Polri belum mendapat respon dari otoritas Amerika Serikat untuk menangkap Saifuddin Ibrahim yang diduga tengah berada di Amerika Serikat.

Baca Juga: Gagal Lepas Landas, Air Bus China Terbakar, 33 Penumpang Luka Memar dan Keseleo

Menurut dia, otoritas Amerika Serikat tidak dapat menangkap Saifuddin Ibrahim karena tidak ada aturan yang dilanggar di negeri Paman Sam tersebut.

Namun, Polri berupaya untuk bisa menangkapnya dengan memberikan informasi kepada Kedutaan Amerika Serikat di Indonesia terkait pelanggaran hukum yang pernah dilakukan Saifuddin Ibrahim di Tanah Air.

“Upaya tetap dilakukan dengan menginfokan kepada Kedutaan AS di Indonesia bahwa data aplikasi pengajuan visanya kan ada pertanyaan apakah sudah pernah dihukum atas suatu kasus (SI pernah di Putus hukuman di PN Tangerang kasus yang sama). (Kemungkinan) informasinya tidak diisi dengan benar,” kata Agus.

Agus menambahkan, saat ini Polri hanya bisa menunggu respon dari otoritas Amerika Serikat untuk menangkap Saifuddin Ibrahim.

Baca Juga: Inter Milan Menang Telak 4-2 Atas Juventus, Nezzurri Juara Coppa Italia 2021-2022

“Kami lebih banyak pasif menunggu respon mereka, kami kan tidak punya kewenangan saat yuridiksi bukan wilayah Polri,” kata Agus.

Polri telah menetapkan Saifuddin Ibrahim sebagai tersangka dugaan tindak pidana ujaran kebencian bermuatan SARA. Dalam perkara tersebut, penyidik telah memeriksa 13 orang saksi, yang terdiri atas 9 saksi, 4 saksi ahli (ahli bahasa, ahli Agama Islam, ahli ITE dan ahli pidana).

Halaman:

Editor: Tri Widodo

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini