TNI dan Polri Bubarkan Demonstrasi Tolak DOB, Polda Papua: Masyarakat Jangan Terprovokasi Ajakan Lewat Medsos

- 10 Mei 2022, 11:45 WIB
Personel Brimob Polda Papua berupaya menghadang demonstran dengan menggunakan mobil water cannon,  di Jalan Biak, Lingkaran Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Selasa, 10 Mei 2022
Personel Brimob Polda Papua berupaya menghadang demonstran dengan menggunakan mobil water cannon, di Jalan Biak, Lingkaran Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Selasa, 10 Mei 2022 /ANTARA


BALIKPAPAN CITY - Penolakan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Selasa, 10 Mei 2022 pagi tadi terpantau di Kota Jayapura, Papua.

Massa pendemo terlihat berkumpul di Jalan Biak, Lingkaran Abepura, Kota Jayapura sekitar pukul 10.00 WIT.

Aksi unjukrasa dengan agenda penolakan DOB dan pencabutan otsus di Papua Barat sudah terdeteksi sehari sebelumnya, dan melalui media sosial.

Baca Juga: PPKM Luar Jawa-Bali Berlaku Hari Ini Hingga 23 Mei 2022, Balikpapan, Samarinda, Paser dan Berau Masuk Level 1

Polda Papua Barat mengimbau agar masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa, dan tidak terprovokasi ajakan-ajakan kelompok tertentu melalui media sosial.

Seperti dikuti Balikpapancity.com dari Antara, anggota TNI dan Polri membubarkan sebagian para pendemo penolakan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) di Kota Jayapura, tepatnya Jalan Biak, Lingkaran Abepura, Kota Jayapura, Papua, Selasa.

Pantauan Antara di Jalan Biak, Senin, menyebutkan para pengunjuk rasa mulai berkumpul sekitar pukul 10.00 WIT.

Baca Juga: Kasus Bupati PPU Nonaktif AGM: KPK Kembali Panggil Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief

Puluhan demonstran itu kemudian dihadang oleh personel Brimob Polda Papua dengan menggunakan mobil water cannon.

Namun beberapa saat kemudian, para demonstran berhasil dibubarkan menggunakan gas air mata.

Sementara itu aktivitas masyarakat di Jalan Biak mulai dilakukan setelah pembubaran massa.

Sebelumnya aktivitas masyarakat di wilayah tersebut sempat terhenti, namun arus lalu lintas di Lingkaran Abepura mulai lancar.

Baca Juga: Tes Acak Hepatitis pada Penumpang Pesawat di Bandara AP Pranoto, Kaltim Masih Bebas Penyakit Misterius Ini

Salah satu warga di Jalan Biak Maria menyebutkan, meski sebagian masyarakat menolak DOB, tetapi dirinya tetap mendukung program pemerintah tersebut.

"Saya NKRI harga mati, kami tetap mendukung DOB," katanya pula.

Masyarakat Diimbau Tak Terprovokasi Aksi Tolak DOB

Sementara itu, Polda Papua Barat mengimbau masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Selain masyarakat agar  tidak terprovokasi dengan rencana aksi demonstrasi terkait penolakan pembentukan DOB dan pencabutan otonomi khusus (otsus).

"Masyarakat umum agar beraktivitas seperti biasa, tidak terprovokasi ajakan kelompok tertentu lewat selebaran atau media sosial yang hendak menyampaikan aspirasinya di muka umum pada 10 Mei besok," kata Kabidhumas Polda Papua Barat Kombes Pol. Adam Erwindi dalam keterangan yang diterima di Manokwari, Senin malam.

Imbauan tersebut sebagai upaya menyikapi rencana aksi kelompok masyarakat yang akan menggelar aksi unjuk rasa, selasa (10/5), dengan agenda penolakan DOB dan pencabutan otsus di Papua Barat.

Erwindi meminta kepada kelompok masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasinya di muka umum untuk menjalankan aksi dengan tertib dan tanpa melakukan hal-hal yang bersifat anarkisme.

"Bagi kelompok masyarakat yang akan turun aksi diimbau agar menyampaikan aspirasi dengan tertib, jangan mau terprovokasi oleh oknum-oknum yang ingin membuat anarkis," katanya.

Dia menegaskan Polri sangat menjunjung tinggi demokrasi, karena kebebasan berpendapat serta berekspresi merupakan hak setiap warga negara sepanjang dalam koridor aturan yang berlaku.

"Polda Papua Barat akan tegas terhadap siapa saja yang berbuat anarkis. Ini amanat Kapolda agar Papua Barat secara umum tertib dan aman," tambahnya.

Dia juga mengingatkan jangan sampai ada provokasi atau penunggang yang mencoba membenturkan masyarakat dengan pemerintah dalam aksi demonstrasi tersebut.

"Hati-hati dengan provokasi, karena perlu kita ketahui bahwa wilayah Provinsi Papua Barat tidak ada pemekaran wilayah atau DOB. DOB hanya ada di wilayah Provinsi Papua," ujarnya.***

Editor: Tri Widodo

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x