Gagal Lepas Landas, Air Bus China Terbakar, 33 Penumpang Luka Memar dan Keseleo

- 12 Mei 2022, 15:57 WIB
Pesawat Tibet Airlines terbakar setelah keluar landasar pacu saat akan lepas landas pada Kamis, 12 Mei 2022.
Pesawat Tibet Airlines terbakar setelah keluar landasar pacu saat akan lepas landas pada Kamis, 12 Mei 2022. /Twitter/@baoshitie1/


BALIKPAPAN CITY - Sedikitnya 33 orang penumpang China's Tibet Airlines mengalami luka memar dan keseleo setelah pesawat yang ditumpangi gagal lepas landas dan terbakar, di kota barat daya Chongqing pada Kamis, 12 Mei 2022.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang menimpa pesawat jenis Air Bus (Air.PA) dengan nomor penerbangan A319 itu.
Seluruh penumpang yang berjumlah 113 orang dan sembilan awak pesawat berhasil dievakuasi. Sementara penumpang luka-luka langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.

Kecelakaan ini mengingatkan tragedi maut dua bulan lalu pada pesawat China Eastern Airlines (600115.SS). Pesawat jatuh di perbukitan dan seluruh penumpang dan awaknya tewas.

Baca Juga: Inter Milan Menang Telak 4-2 Atas Juventus, Nezzurri Juara Coppa Italia 2021-2022

Seperti dikutip Balikpapan City dari Reuter, pesawat China's Tibet Airlines gagal lepas landas di Bandara Internasional Chongqing Jiangbei pada pukul 08.90 waktu setempat (0009 GMT).

Semua penumpang dan berjumlah 113 orang dan Sembilawak telah dievakuasi dari pesawat Airbus (AIR.PA) A319 yang terbakar setelah lepas landas yang dibatalkan di kota barat daya Chongqing pada Kamis.

Tidak ada korban jiwa, dan hanya luka ringan di antara 113 penumpang dan sembilan awak pesawat, kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: SEA Games 2021 Vietnam: Aksi Ririn dan Riska Tiga Menit Satu Detik Berbuah Medali Emas, Sejak 2016 Berpasangan

Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) mengatakan 36 orang menderita memar dan keseleo selama evakuasi penerbangan TV9833 dan dikirim ke rumah sakit setempat untuk diperiksa.


Pilot telah menghentikan lepas landas sesuai dengan prosedur setelah mengalami kelainan, kata CAAC dalam sebuah pernyataan, yang menyebabkan mesin tergores dan kebakaran setelah pesawat keluar dari landasan.

Rencana darurat diaktifkan dan penyelidik bergegas ke tempat kejadian, tambah regulator penerbangan.

Insiden itu terjadi kurang dari dua bulan setelah kecelakaan maut pesawat China Eastern Airlines (600115.SS) menyebabkan CAAC meluncurkan inspeksi di seluruh sektor untuk menemukan potensi penyimpangan keselamatan.

Baca Juga: SEA Games 2021: Dayung Raih 2 Emas, Silat Sumbang 1 Emas, Indonesia Sementara Peringkat Tiga


Video yang belum diverifikasi di media sosial menunjukkan sebuah pesawat Tibet Airlines, anak perusahaan Air China (601111.SS) , dengan asap tebal dan api membubung dari sisi kiri pesawat saat penumpang dan awak pergi.

Slide evakuasi, yang seringkali dapat menyebabkan cedera ringan, dikerahkan, menurut foto yang tidak diverifikasi di media sosial.


Pesawat yang terlibat adalah A319 berusia sembilan tahun, salah satu versi terkecil dari keluarga A320. Hal ini didukung oleh mesin CFM56 dari CFM International, perusahaan patungan antara General Electric (GE.N) dan Safran (SAF.PA) , menurut Airfleets.net.

Baca Juga: Piala Uber 2022 Bangkok: Bilqis Tumbangkan Peringkat Satu Dunia dari Jepang, Akane Menangis Sesi Wawancara
Airbus mengatakan pihaknya mengetahui laporan media tentang insiden itu dan melakukan segala upaya untuk menilai situasi.

Tibet Airlines adalah maskapai penerbangan regional yang berbasis di Lhasa. Ini memiliki armada 39 pesawat, termasuk 28 A319, menurut Airfleets.net.

Pada tanggal 21 Maret, China Eastern Airlines (600115.SS) Boeing 737-800 dengan 132 orang di dalamnya jatuh di pegunungan di Cina selatan, menewaskan semua orang di dalamnya. Sejauh ini ada beberapa petunjuk tentang penyebab kecelakaan itu.

Tragedi itu mengejutkan negara yang memiliki salah satu catatan keselamatan maskapai penerbangan terbaik di dunia dan yang industri penerbangannya selama satu dekade terakhir, sebelum COVID, salah satu pasar dengan lalu lintas penumpang dengan pertumbuhan tercepat di dunia.***

Editor: Tri Widodo

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini