Jokowi Disejajarkan dengan Nelson Mandela dan Layak Dapat Nobel Perdamaian, Ini Catatan Maritime Strategic

- 3 Juli 2022, 00:47 WIB
Pakar sebut kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia berpeluang pulihkan kondisi ekonomi.
Pakar sebut kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia berpeluang pulihkan kondisi ekonomi. /Instagram/@jokowi./

BALIKPAPAN CITY - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai layak mendapatkan Nobel Pedamaian dunia setelah lawatannya ke Rusia dan Ukraina.

Dalam kunjungan tersebut, Jokowi membawa pesan perdamaian agar kedua negara dapat segera menghentikan peperangan.

Direktur Maritime Strategic Center Muhammad Sutisna mengatakan komitmen perdamaian
begitu serius ditunjukkan Jokowi dalam kunjungannya ke kedua negara.

Baca Juga: Tiba dari Abu Dhabi, Sabtu Pagi Presiden Jokowi Langsung Takziah ke Kediaman Almarhum Tjahjo Kumolo

Upaya nyata yang telah dilakukan dapat dijadikan pemantik terciptanya perdamaian.

Bahkan, menurut dia, langkah tersebut bisa menjadi sebuah inspirasi khususnya bagi semua
kepala negara-negara di dunia.

Karena itu dia menilai Jokowi begitu layak mendapatkan Nobel Perdamaian dunia.

"Indonesia bisa menjadi bagian dari dunia yang mendorong terjadinya perdamaian tersebut.

Baca Juga: Jenazah Menteri PANRB Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Presiden Jokowi Sampaikan Belasungkawa

Sehingga atas usahanya inilah Presiden Jokowi layak mendapatkan Nobel Perdamaian,"
terang Sutisna dalam keterangannya di Jakarta.

Dia menuturkan kerja keras Jokowi menemui Presiden Zelensky dan Presiden Putin dapat
dilihat sebagai sebuah ikhtiar.

Usaha konkret untuk meredam konflik dan mendamaikan ketegangan di antara keduanya.

Baca Juga: Putin Jamin Jalur Ekspor Ukrania, Jokowi: Indonesia Tak Miliki Kepentingan Apapun Kecuali Perang Selesai

Dia memaparkan, Nobel Perdamaian sejatinya diperuntukkan bagi individu maupun lembaga
yang telah membantu menjaga persaudaraan antar bangsa.

Serta mampu membantu menghapus penggunaan senjata sebagai kampanye kongres perdamaian.

"Berkaca pada syarat mendapatkan Nobel Perdamaian, Presiden Jokowi sudah masuk dalam
kriteria.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bertemu Presiden Ukrania dan Rusia Bawa Misi Perdamaian Ketika Negara Lain Diam atau Memihak

Atas usahanya sebagai Kepala Negara menjadi Katalisator Perdamaian di antara dua negara yang sedang berkonflik," terang Sutisna.

Terlebih lagi, dia menyebut, konflik antara Rusia dan Ukraina telah banyak menimbulkan
korban akibat perang berkepanjangan.

Korban yang tidak hanya dari tentara namun juga masyarakat sipil biasa.

"Perjalanan Pak Jokowi, bukanlah tanpa alasan. Ketika peperangan membuat dunia semakin
tidak stabil akibat pandemi ditambah lagi dengan adanya perang," ungkap Sutisna.

Penghargaan Nobel Perdamaian adalah salah satu dari lima Penghargaan Nobel yang dibuat
oleh industrialis, penemu dan produsen persenjataan Alfred Nobel.

Beberapa yang pernah mendapat Nobel Perdamaian adalah Bunda Teresa, Dalai Lama, Aung San Suu Kyi, dan Nelson Mandela.***

Editor: Tri Widodo

Sumber: Seskab


Tags

Terkait

Terkini