Sebanyak 204 Jamaah yang Sakit Disafariwukufkan di Padang Arafah, Apa Itu Safari Wukuf? Ini Penjelasan Kemenag

- 2 Juli 2022, 21:12 WIB
Jamaah haji asal Pangandaran.
Jamaah haji asal Pangandaran. /Humas Kemenag Pangandaran/

BALIKPAPAN CITY - Sedikitnya 204 jamaah yang dalam kondisi sakit atau risiko tinggi terpaksa diikutkan dalam safari wukuf di Padang Arafah pada puncak haji 9 Dzulhijjah 1443 H bertepatan hari Jumat 8 Juli 2022.

Safari wukuf merupakan kondisi dimana jamaah yang sakit tetap dibawa ke Padang Arafah sebagai syarat wajib sahnya haji. Jamaah safari wukuf ini tetap berada di dalam mobil  ambulans dengan perlengkapan  seperti infus, oksigen dan alat bantu medis lain.

Hanya saja, para jamaah safari wukuf ini cuma dalam beberapa jam saja berada di Padang Arafah untuk mengikuti wukuf dan langsung dibawa ke rumah sakit lagi untuk menjalani perawatan.

Baca Juga: Babak Perempat Final Kedua Piala Presiden 2022, Arema FC Waspadai Tren Positif Borneo FC


Berbeda dengan para jamaah yang sehat, tetap berada di Padang Arafah sejak tengah hari atau matahari tergelincir. Jamaah tetap bertahan di Padang Arafah untuk menjalankan salat Dhuhur dan Asar yang digabung. Selain itu juga mendengarkan khotbah Wukuf, maupun berdoa maupun berdiam diri hingga matahari tenggelam.

Seperti dikutip Balikpapan City dari laman Kemenag.go.id Sabtu 2 Juli 2022, Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah telah melakukan proses skrining lebih dari 1.000 jamaah yang resiko tinggi (risti).

“Dari 1.000 jamaah yang risti kita lakukan medical check up. Ada 204 orang yang harus disafariwukufkan, artinya memang kondisi kesehatan mereka tidak memungkinkan untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri."

Baca Juga: Tiba dari Abu Dhabi, Sabtu Pagi Presiden Jokowi Langsung Takziah ke Kediaman Almarhum Tjahjo Kumolo

"Jadi kita akan usulkan kepada Kemenag agar 204 ini bisa disafariwukufkan,” terang Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana ke media di Kantor KKHI Makkah, Jumat waktu Makkah.

Namun menurut Budi, jumlah 204 jamaah yang diusulkan untuk disafariwukufkan tersebut sifatnya masih dinamis, nanti akan bisa ditentukan di hari terakhir H-1 sebelum Arafah.

“Jadi nanti H-1 baru ketahuan berapa jumlah jamaah yang akan kita safariwukufkan, mudah-mudahan tidak bertambah,” kata Budi.

Baca Juga: DPR RI Akhirnya Setujui Pembentukan 3 DOB Baru di Papua, Berikut Daftar Provinsi Baru tersebut

“Jadi kepada jamaah-jamaah yang kondisi kesehatannya secara medis tidak memenuhi syarat untuk wukuf atau lempar jumrah secara mandiri, kita akan tetap minta disafariwukufkan demi keselamatan jamaah, jadi jamaah tetap bisa wukuf tapi disafarikan,” sambungnya.

Dikatakannya, saat ini sudah masuk fase awal critical periode yang puncaknya nanti saat memasuki Armuzna, karenanya, kata dia,  sebelum Arafah ini KKHI harus menyelesaikan seluruh skrining dengan harapan jemaah yang betul-betul sehatlah yang akan wukuf secara mandiri.

“Ini penting dilakukan agar tadi angka wafat saat jemaah wukuf bisa terkendali, dengan skrining ulang atau medical checkup ini bisa diketahui betul dan bisa melihat jamaah mana yang bisa dan jamaah mana yang tidak disafariwukufkan. Sekali lagi, keselamatan jemaah jadi prioritas kita,” tandas Budi.

Ia menambahkan, mayoritas penyakit  jamaah risti adalah hipertensi, jantung terkait kardiovaskuler mendominasi penyakit jamaah.

“Saat ini penyakit jemaah didominasi hipertensi dan penyait terkait kardiovaskular, mungkin karena jemaah kita tahun ini masih tertib prokes, masih banyak jamaah Indonesia memakai masker sehingga angka penyakit parunya tidak sebesar yang diperkirakan,” tambahnya.

Menurutnya, menjelang Armuzna nanti KKHI terus mengimbau jemaah untuk menghindari kelelahan berlebihan, karenanya, kata dia,  kalau sudah kelelahan yang berlebihan semua komorbid atau penyakit bawaan akan timbul.

“Kita imbau jemaah tetap minum yang cukup jangan tunggu haus untuk mencegah dehidrasi, tiga hari sebelum Arafah nanti perbanyak istirahat di hotel masing-masing agar kesehatan pulih dan siap untuk melaksanakan prosesi Armuzna dengan baik,” pungkasnya.***

Editor: Tri Widodo

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Terkait

Terkini

x