Network
BALIKPAPAN CITY – Tak gampang bagi Presiden Filipina Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr untuk begitu saja merangkul hati rakyatnya setelah dilantik pada Jumat, 1 Juli 2022.
Masalahnya, banyak warga Filipina yang masih tak bisa melupakan keberingasan ayahnya, Ferdinand Marcos selama memerintah Filipina sebagai diktator pada 30 Desember 1965-25 Februari 1986.
Pemerintahan Marcos tumbang pada 1986 lewat aksi damai yang membuat jutaan warga Filipina turun ke jalan-jalan di Metro Manila.
Inilah akumulasi rakyat yang tak tertahankan lagi setelah pada 1983, tentara Filipina memberondong Benigno Aquino, sorang politisi, manta walikota dan mantan wartawan Manila Times di Bandara Manila begitu melangkah keluar dari pesawat yang membawanya dari AS.
Itu sebabnya Bongbong harus waspada dan harus tetap mencari simpatati rakyat. Pada Sabtu, 2 Juli 2022 ini, misalnya, Polisi Nasional Filipina (PNP) mulai turun ke jalan-jalan.
Dikansir Kalbar-Terkini.com dari Philippine News Agency, Selasa, PNP menyerukan 'tindakan bersatu penuh dan tanpa pengecualian' menyusul pengumuman Bongbong' terkait inisiatif untuk 'membangun kembali dengan lebih baik'.
Hal ini diklaim akan dilakukan melalui transformasi ekonomi menyeluruh, dan rencana infrastruktur yang komprehensif.
“Bagi kami sebagai lembaga penegak hukum dan keamanan publik utama, PNP akan menjaga kehadiran pemerintah yang meyakinkan di pelosok pedalaman dan pulau-pulau terjauh,” kata Letnan Jenderal Vicente D Danao Jr.
