Apalagi Ronggowarsito kembali menerbitkan lagi pada tahun 1885 atau 2 tahun setelah Krakatau meletus dan semakin menguatkan bahwa gunung Kapi yang dimaksud adalah Krakatau.
“Di tahun Saka 338 (416 Masehi) sebuah bunyi menggelegar terdengar dari gunung Batuwara yang dijawab dengan suara serupa yang datang dari gunung Kapi yang terletak di sebelah barat Banten modern”.
Baca Juga: DPR RI Akhirnya Setujui Pembentukan 3 DOB Baru di Papua, Berikut Daftar Provinsi Baru tersebut
Letusan Gunung Krakatau itu membuat Anyer Banten mengalami tsunami hebat.
Letusan itu juga menghilangkan Gunung Krakatau Purba dan menyisakan pulau-pulau kecil.
Letusan itu membuat gelombang laut yang tinggi, tsunami dan menghantam pesisir Lampung dan Jawa Barat.
Pulau Sertung, Panjang, dan Rakata terbentuk dari hasil letusan dahsyat Karakatau Purba yang terjadi sekitar awal abad V atau VI.
Ronggowarsito lahir pada 14 Maret 1802 dan wafat pada 24 Desember 1873 (usia 71 tahun).
Ronggowarsito diangkat sebagai pujangga utama Kasunanan Surakarta oleh Pakubuwana VII pada tanggal 14 September 1845.