BALIKPAPAN CITY - Mahasiswa kembali menggelar demonstrasi, menyuarakan sejumlah tuntutan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Suara lantang mahasiswa itu diteriakkan di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat (Jakpus), Kamis 21 April 2022, menyusul seruan demontrasi sebelumnya pada 11 April 2022, lalu.
Dikutip BALIKPAPAN CITY dari Pikiran Rakyat.com dalam berita berjudul Aksi di Patung Kuda Jakpus Mahasiswa: Jokowi Offside.
Berdasarkan pantauan Pikiran-Rakyat.com di lokasi massa menyampaikan orasinya yang ditujukan kepada pemerintahan Presiden Jokowi.
Menariknya, massa membawa bendera serta peluit layaknya bermain sepak bola. Mereka pun menyiroti wacana jabatan presiden tiga periode yang dinilai telah offside.
"Jokowi offside, Jokowi Offside, Jokowi offside," teriak salah seorang orator disertai tiupan pluit dan kibaran bendera dilokasi.
Terpisah, Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan Abdul menyoroti beragam lonjakan harga di era kepemimpinan Presiden.
- Baca Juga: Nathania Kesuma Langsung Ditahan, Adik Indra Kenz Ini Diduga Alihkan Rp35 Miliar ke Akun Kripto
"Naik naik BBM naik, tinggi tinggi sekali. Pajaknya naik. Kiri kanan ku lihat saja banyak rakyat sengsara," kata Abdul.
"Sebagai mahasiswa sewajibnya kita mengingatkan Jokowi rezim yang tak mau mendengar suara rakyatnya sendiri," ujarnya.
Dia pun menegaskan, Jokowi harus menindak kalau perlu memecat penjahat konstitusi yang meniupkan wacana penundaan Pemilu.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa akan menggelar unjuk rasa di Patung Kuda, sekitar Istana Negara Jakarta.
Mereka membawa 7 tuntutan yang disuarakan, yakni:
1. Tindak tegas para penjahat konstitusi dan tolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden
2. Turunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi
3. Menindaktegas segala tindakan represif terhadap masyrakat sipil dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif
4. Wujudkan pendidikan ilmiah, gratis, dan demokratis
5. Sahkan RUU pro rakyat, tolak RUU pro oligarki
6. Wujudkan reforma agraria sejati
7. Tuntaskan seluruh pelanggaran HAM.***(Pikiran Rakyat/Muhammad Rizky Pradila)