TAWAU, BALIKPAPAN CITY - Keberadaan Ibukota Negara (IKN) Nusantara menjadi ancaman untuk masa depan Federasi Malaysia.
Jika tenaga kerja Indonesia di Negara Bagian Sabah dan semua negara bagian lainnya tertarik kemudian bekerja di IKN Nusantara, maka perekonomian Malaysia segera lumpuh.
Direktur Departemen Tenaga Kerja Negara Bagian Sabah, Wan Zulkifli Wan Setapa mengakui, tenaga kerja Indonesia sangat dominan di Malaysia.
Di Sabah saja, sebagaimana dilansir BalikpapanCity.com dari Free Malaysia Today,Senin, 25 Juli 2022, persentase tenaga kerja Indonesia mencapai lebih dari 50 persen untuk semua sektor dari tota 1,8 juta tenaga kerja asing.
“Jika pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan pada 2024 menarik orang Indonesia yang bekerja di Sabah, (bahkan) jika 50 persen dari pekerja (Indonesia) ini pergi, ekonomi negara bisa runtuh," katanya.
“Ini menjadi perhatian saya dan para pelaku industri juga perlu memahami kenyataan," tegas Wan Zulkifli Wan Setapa.
Karena itu, lanjutnya, pihak-pihak terkait perlu melihat hal tersebut untuk mencari alternatif atau exit policy untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah (perburuhan) tersebut.
Saat berbicara di Konvensi Ketenagakerjaan Sabah 2022 di Tawau, Wan Zulkifli menambahkan bahwa pemerintah federal, negara bagian dan industri membutuhkan pembicaraan meja bundar untuk menemukan solusi atas masalah ini.