BALIKPAPAN CITY - Ketakutan berlebihan Pemerintah Tiongkok atas penularan COVID-19 varian baru memicunya untuk menutup Istana Potala di Tibet.
Kendati hanya terjadi wabah COVID-19 bersakala kecil di negara taklukkan China itu, Pemerintah Tiongkok tetap bersikeras untuk menutup istana yang terkenal di wilayah Pegunungan Himalaya itu.
Tindakan itu menggarisbawahi kepatuhan China yang berkelanjutan terkait kebijakan 'nol-COVID' untuk melakukan penguncian.
Baca Juga: Dianggap Bahayakan Kedaulatan Negeri Tirai Bambu, Militer China Cokok Aktivis Kemerdekaan Taiwan
Selain itu akan segera dilakukan pengujian secara rutin, karantina, dan pembatasan perjalanan, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Selasa, 9 Agustus 2022.
Kebijakan ini sangat tegas, walaupun sebagian besar negara lain telah membuka kembali penguncian.
Sebuah pemberitahuan di situs media sosial Weixin dari pihak istana menyatakan bahwa Istana Potala merupakan rumah tradisional para pemimpin Buddha di Tibet.
Diumumkan bahw Istana Potala ditutup mulai Selasa lalu, dengan tanggal pembukaan kembali akan diumumkan kemudian hari.
Ekonomi Tibet sangat bergantung pada pariwisata, dan Potala adalah daya tarik utama.