Menlu AS Kunjungi Korea Selatan, Nancy Pelosi Buat Negeri Gingseng Takut Dijauhi Mitra Dagangnya China

- 5 Agustus 2022, 05:29 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo bersalaman dengan presiden Korsel Yoon Suk-yeol
Presiden Indonesia Joko Widodo bersalaman dengan presiden Korsel Yoon Suk-yeol /Biro Pers Setpres

  BALIKPAPAN CITY - Pemerintah konservatif Korea Selatan (Korsel) lebih memilih untuk berada di kubu AS ketimbang Tiongkok di tengah ketatnya persaingan antara AS dan China.

Kesepakatan ini tercapai selama kunjungan tur Asia dari delegasi AS pimpinan Ketua DPR Nancy Pelosi di Seoul, Ibukota Korsel, Kamis, 4 Juli 2022.

Namun, Pemerintah Korsel diharapkan lebih bijak dalam mengambil sikap di tengah tingginya tensi ketegangan AS-China, dilansir BalikpapanCity.com dari editorial The Korea Times, Kamis.

Baca Juga: Datangi China hingga Korea Selatan, Ini Misi Kunjungan Presiden Jokowi: Ajak Investor Tanam Modal

Untuk alasan ini, banyak orang menyatakan keprihatiannya bahwa kunjungan Pelosi ke Korsel dapat mempersulit negara ini untuk mencapai keseimbangan antara AS dan China.

Dalam editorialnya yang berjudul 'Revealing Korea's Dilemma (Mengungkap Dilema Korea)', The Korea Times menulis bahwa negaranya telah lama mengandalkan AS, sekutu tradisionalnya untuk keamanan.

Di sisi lain, Korsel bergantung pada China, mitra dagang terbesarnya, untuk pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Indonesia vs Korea Selatan: Timnas U- 19 Indonesia Dua Kali Kalah Telak dalam Laga Uji Coba

Namun, persaingan strategis China-AS yang terus berkembang, semakin memaksa Seoul untuk memilih antara Washington dan Beijing.

Menurut The Korea Times, pemerintahan Presiden Yoon Seok-yeol yang konservatif, telah memilih aliansi yang diperkuat dengan AS.

Halaman:

Editor: Tri Widodo

Sumber: The Korea Times


Tags

Terkait

Terkini