Marlboro Bersiap Hengkang dari Rusia Akhir Tahun 2022, Bersiap Alami Guncangan Keuangan: Andalkan Indonesia

- 24 Juli 2022, 23:37 WIB
Rokok Marlboro dan Bir Impor
Rokok Marlboro dan Bir Impor /

BALIKPAPAN CITY - Philip Morris International menyatakan bahwa rokok merek Marlboro-nya bakal menghilang total dari Rusia pada akhir 2022.

Rusia adalah satu di antara 180 negara untuk pasar rokok putih legendaris mendunia tersebut, yang identik dengan iklan koboi berslogan: 'Come to where to the plavour is, come to Marlboro'

Dilansir BalikpapanCity.com dari koran Rusia, Russia Today, Jumat, 22 Juli 2022, dari 180 negara tersebut, Marlboro tercatat paling banyak dijual di Indonesia.

Baca Juga: Lokasi Pendaftaran My Pertamina Online, Pendaftaran Hingga 30 Juli 2022 Mendatang

Sedangkan Jepang tercatat sebagai negara dengan yang paling banyak memiliki konsumen untuk rokok tersebut.

CEO Philip Morris International, Jacek Olczak menegaskan pada Kamis, 21 Juli 2022, dilansir Russia Today dari Bloomberg Television, pihaknya total menyelesaikan bisnisnya di Rusia pada akhir tahun.

Perusahaan pembuat produk penyebab kanker ini, pertama kali mengumumkan penarikan Marlboro pada Maret 2022, setelah operasi militer Rusia di Ukraina pada 24 Februari 2022.

Baca Juga: Lion Group Disebut Ambil Alih Kelola Bandara Halim Perdanakusuma, Humas Sampaikan Hak Jawab: Tak ada Hubungan

"Kami bekerja keras untuk memulai pengalaman kami di Rusia, tetapi saya tidak berpikir itu akan terjadi dalam jangka waktu kuartal berikutnya," kata Olczak kepada Bloomberg Television.

CEO ini menambahkan bahwa menarik diri dari Rusia adalah 'proses cukup rumit', yang harus diselesaikan sekitar akhir tahun.

Namun, menendang Rusia mungkin berbahaya bagi kesehatan keuangan perusahaan rokok tersebut.

Menurut angka perusahaan ini, Rusia menyumbang 8,4 persen dari penjualan rokok Philip Morris.

Pun tercatat bahwa 17,1 persen dari penjualan produk IQOS tersebut pada 2022 di atas tahun sebelumnya.

Hanya di Indonesia perusahaan tersebut menjual lebih banyak rokok, sementara Jepang adalah satu-satunya negara yang mengkonsumsi lebih banyak rokok. produk IQOS.

Namun demikian, Philip Morris mengumumkan pada Maret lalu bahwa mereka akan mengurangi volume produksi, dan menunda investasi yang direncanakan di Rusia.

Sementara perusahaan terus membayar lebih dari 3.200 karyawannya di Rusia, Olczak menyatakan pihaknya mengurangi operasinya di Rusia sebagai 'solidaritas dengan pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah' di Ukraina.

Perusahaan pesaing British American Tobacco dan Imperial Brands ini juga mengumumkan rencana untuk mentransfer asetnya di negara itu kepada pemilik Rusia.

Imperial Brands telah melakukan penarikannya, sementara British American Tobacco – yang menguasai sekitar seperempat pasar Rusia – belum menyelesaikan penarikannya sendiri.

Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan tidak akan terganggu oleh rokok Barat yang akan kosong dari rak toko-toko di Rusia.

Pemerintah Putin telah melarang merokok di tempat umum, dan membatasi iklan rokok.

Pemerintah juga menempatkan peringatan kesehatan pada kemasan rokok, dan menaikkan cukai produk tembakau.***

Editor: Hartono

Sumber: Russia Today


Tags

Terkait

Terkini