Waspada, Anak Krakatau Ditetapkan Level II, Potensi Lontarkan Lava Pijar

- 4 Februari 2022, 22:05 WIB
Erupsi Gunung Anak Krakatau dan Gempa Banten selisih 3 menit.
Erupsi Gunung Anak Krakatau dan Gempa Banten selisih 3 menit. /Dok. PVMBG

BALIKPAPAN CITY - Gunung Anak Krakatau ditetapkan pada level II atau waspada. Pada status ini, Anak Krakatau berpotensi melontarkan lava pijar dan beberapa material lainnya yang berbahaya.

Gunung Anak Krakatau berada di Pulau Rakata, Selat Sunda. Gunung berapi ini menunjukkan aktivitas yang cukup masif beberapa waktu belakangan.

Dilansir dari Pikiran Rakyat, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatatkan Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sebanyak 9 kali, Jumat, 4 Februari 2022. Erupsi itu terjadi pada waktu yang berdekatan. terjadi secara berurut-turut sejak pukul 09:43, 10:25, 10:28, 12:46, 13:00, 13:31, 13:41, 14:46 dan 17:07 WIB.

Baca Juga: Peringatan BMKG Kaltim 4 Februari 2022, Kutai Barat Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

"Potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini dapat berupa lontaran lava pijar, material piroklastik maupun aliran lava," ucap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam berita Gunung Anak Krakatau Erupsi 9 Kali, Tinggi Abu Vulkanik Mencapai 1.000 Meter.

Tidak hanya itu, secara umum hujan abu lebat berpotensi terjadi di sekitar kawah di dalam radius 2 kilometer dari kawah aktif. Sementara itu, hujan abu yang lebih tipis dapat menjangkau area yang lebih luas, bergantung pada arah dan kecepatan angin.

"Saat ini tingkat aktivitas gunungapi Anak Krakatau ditetapkan pada Level II (Waspada), dengan rekomendasi agar masyarakat tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 2 km dari kawah aktif," kata Abdul Muhari.

Ia menyebut, masyarakat diimbau mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui PVMBG. BNPB juga memberikan klarifikasi terkait video erupsi Gunung Anak Krakatau yang beredar di media sosial.

Baca Juga: Banyak Kasus Buaya Makan Orang, Tetapi Pak Ambo Sudah Merawat Buaya Riska 15 Tahun Lebih di Habitatnya

"Saat ini beredar video-video erupsi gunungapi Anak Krakatau tahun 2018 yang seakan-akan merupakan kondisi gunung api tersebut saat ini. BNPB mengimbau agar masyarakat tidak terpancing dan meneruskan berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas gunungapi Anak Krakatau, dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang," tutur Abdul Muhari.

Halaman:

Editor: Ryan Pramudya Amanta

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah