Jalur Kereta Api Pertama di Kalimantan Dipastikan Batal Dibangun: Belum Jelas Biayanya dan Deadline Pekerjaan

- 29 Juli 2022, 00:22 WIB
Rangkaian kereta api sedang berhenti di Stasiun Nganjuk
Rangkaian kereta api sedang berhenti di Stasiun Nganjuk /Klasik Herlambang/Karanganyar News

Proyek kereta api Puruk Cahu-Batanjung sendiri merupakan program kerjasama PT INKA dan pemerintah Kalimantan Tengah. 

Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro menjelaskan bahwa kesepapakatan bersama ini adalah bentuk respon yang baik dari pihak Pemprov Kalteng untuk pembangunan jalur kereta api di wilayah Kalteng.

“Terima kasih PT INKA sudah mendapatkan respon yang baik dari Pemprov Kalteng dengan adanya pelaksanaan penandatangan MoU untuk pembangunan jalur kereta api dari Puruk Cahu sampai ke Batanjung,” jelas Budi April 2022 lalu.

Menurutnya, tim PT INKA (Persero) akan memerlukan bantuan dari seluruh elemen Pemprov Kalteng untuk membuat kajian awal untuk persyaratan pembuatan jalur kereta api.

“Nantinya kami akan melibatkan Dari Pemprov Kalteng, Pak Gubernur, Pak Wagub dan Pak Sekda, Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Dinas PU dan hingga Kepala Dinas Perhubungan karena di Kalimantan Tengah ini kondisi tanahnya sebagian masih berupa gambut. Nanti mohon bantuan karena ini baru jalur alternatif dan kami sudah membuat kajian awal dengan asumsi-asumsi yang kita belum tahu detil-detil kondisinya,” ungkap Budi

Budi menambahkan, setelah ditandatanganinya kesepakatan ini pihaknya akan membuat semacam survey trase dan Pre-feasibility Study (Pre-FS) untuk melihat lebih detil kondisi tanah dan kondisi topografi untuk persyaratan pembangunan kereta api.

Kereta api ini nantinya diperuntukkan untuk angkutan barang khususnya batubara dan mengangkut produk-produk dari food estate.

“Kami tahu di sana ada pengembangan food estate sehingga memerlukan transportasi khususnya kereta api dengan skala lebih besar untuk bisa membawa produk-produk dari food estate ini untuk keluar Kalimantan Tengah dan yang lainnya,”

Budi menambahkan bahwa PT INKA (Persero) akan mencoba merintis angkutan-angkutan penumpang untuk sehingga bisa dipadukan antara gerbong barang dan kereta penumpang.

“Di sini nanti kita akan menggunakan lebar track dengan standard gauge, lebar 1435 mm, axle load-nya mudah-mudahan tanahnya memungkinkan untuk 22,5 ton, sehingga kami berencana membangun jalur ini bisa mengangkut batubara, sekitar 30 juta ton per tahun, kemudian juga 1 juta ton padi atau beras, kemudian penumpang ada 2 atau 3 kereta nantinya dengan kereta jenis KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik) di jalur sepanjang hampir 600 km, termasuk mengembangkan pelabuhan yang ada saat ini di Batanjung,” paparnya.***

Halaman:

Editor: Hartono

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini