Empat Umat Syiah Dibantai seorang Pria Sunni Afghanistan, Komunitas Muslim di Amerika Serikat Heboh

- 14 Agustus 2022, 00:33 WIB
Polisi kini sedang mencari barang bukti yang terkait dengan tersangka. penikaman Salman Rushdie.*
Polisi kini sedang mencari barang bukti yang terkait dengan tersangka. penikaman Salman Rushdie.* /The Sun/Reuters

BALIKPAPAN CITY - Komunitas Muslim di AS menyatakan lega menyusul tertangkapnya seorang pria Afghanistan yang membunuh empat anggota komunitasnya pada 26 Juli dan 5 Agustus 2022.

Pembunuhan ini ditengarai akibat sentimen antar-Islam aliran Syiah dan Sunni. Tersangka asal Afghanistan itu beragama Islam Sunni, dan sangat membenci aliran Syiah.

Padahal, hubungan antara umat Islam Syiah dan Sunni di AS selama ini rukun, tapi kemudian dirusak oleh aksi pembunuhan brutal itu.

Ditangkap pada Senin lalu di kediamannya di Albuquerque, New Mexico, perbuatan Syed (51) tersebut sangat mengguncang warga, terutama umat Muslim, tetapi juga mengilhami banjir informasi.

Baca Juga: Polio Maut Ditemukan di Air Limbah, Amerika Dilanda Penyakit Mematikan Setelah Monkeypox

Informasi ini sudah termasuk tip yang mengarah ke penangkapan Syed, pria Muslim lokal yang sudah lima tahun bermukim di AS, dan juga mengenal semua korban asal Afghanistan dan Pakistan itu.

Ahmad Asssed, Presiden Islamic Center of New Mexico menyatakan, kehidupan umat Muslim di AS sempat terbalik akibat kekejaman itu.

Tidak segera jelas apakah Syed memiliki pengacara untuk berbicara atas namanya, sebagaimana dilansir BalikpapanCity.com dari The Associated Press, Rabu, 10 Agustus 2022.

Kepala Polisi Harold Medina menyatakan, belum jelas apakah empat kematian tersebut harus diklasifikasikan sebagai kejahatan kebencian, apembunuhan berantai, atau keduanya.

Baca Juga: Olivia Newton-John Meninggal Dunia di Amerika, Pelantun Tembang Have You Never Been Mellow Wafat di Usia 74

"Pelaku mengenal para korban sampai batas tertentu, dan konflik antarpribadi mungkin menyebabkan penembakan," kata pernyataan polisi.

Wakil Komandan Polisi Cmdr Kyle Hartsock pun tak menanggapi secara langsung ketika ditanya secara spesifik apakah pembunuhan ini karena Syed marah putrinya menikah dengan seorang Muslim Syiah.

Hanya dinyatakan bahwa motif tersebut masih dieksplorasi sepenuhnya untuk memahami apa motifnya.

Sementara Asssed mengakui bahwa 'ada pernikahan', tetapi dia memperingatkan agar tidak mengambil kesimpulan apa pun tentang motif Syed, yang kadang-kadang solat di masjid pusat wilayah tersebut.

Polisi menyatakan, Syed memberi mereka pernyataan, tetapi tidak mengungkapkan rinciannya.

Pembunuhan itu menarik perhatian Presiden Joe Biden, yang menyatakan bahwa serangan semacam itu 'tidak memiliki tempat di AS'.

"Mereka juga mengguncang komunitas Muslim di seluruh AS. Beberapa orang mempertanyakan keselamatan mereka, dan membatasi pergerakan mereka," kecam Biden.

“Tidak ada pembenaran untuk kejahatan ini. Tidak ada pembenaran untuk mengambil nyawa yang tidak bersalah,” kata Nihad Awad, Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam.

Dalam konferensi pers pada Selasa di Washington DC, Awad menyebut bahwa pembunuhan itu sebagai 'perilaku gila'.

Korban pertama adalah Mohammad Ahmadi (62) asal Afghanistan yang dibunuh pada November 2021.

Naeem Hussain, seorang pria berusia 25 tahun dari Pakistan, tewas pada Jumat malam lalu.

Kematiannya terjadi hanya beberapa hari setelah kematian Muhammad Afzaal Hussain (27), dan Aftab Hussein (41), yang juga berasal dari Pakistan, dan anggota masjid yang sama.

Untuk saat ini, Syed didakwa atas pembunuhan Aftab Hussein dan Muhammad Afzaal Hussain karena selongsong peluru yang ditemukan di TKP terkait senjata yang ditemukan di rumahnya.

Pihak kepolisian menyatakan menggeledah rumah Syed di Albuquerque pada Senin ketika mereka melihatnya pergi dengan mobil Volkswagen Jetta, yang menurut penyelidik digunakan dalam setidaknya satu pembunuhan.

Petugas mengikutinya ke Santa Rosa, sekitar 177 kilometer timur Albuquerque, kemudian menepikannya.

"Beberapa senjata api ditemukan dari rumah dan mobilnya," kata polisi.

Putra Syed diinterogasi kemudian dibebaskan, menurut pihak berwenang.

Jaksa berharap untuk mengajukan tuntutan pembunuhan di pengadilan negara bagian, dan sedang mempertimbangkan untuk menambahkan kasus federal.

Syiah merupakan cabang terbesar kedua dalam Islam setelah Sunni.

Aneela Abad, sekretaris jenderal di pusat Islam, menyatakan bahwa dua komunitas Muslim di New Mexico selama ini rukun.

“Komunitas Syiah kami selalu ada untuk kami dan kami, Sunni, selalu ada untuk mereka,” katanya.

Muhammad Afzaal Hussain pernah bekerja sebagai penyelenggara lapangan untuk kampanye wakil dari Partai Demokrat, Melanie Stansbury.

“Muhammad baik, penuh harapan, optimis,” kata Ahad, menggambarkannya sebagai perencana kota 'yang percaya pada demokrasi dan perubahan sosial
.

"Dia juga percaya bahwa kita sebenarnya dapat membangun masa depan yang lebih cerah bagi komunitas kita, dan dunia kita," tegasnya.***

Editor: Hartono

Sumber: The Associated Press


Tags

Terkait

Terkini