Empat Umat Syiah Dibantai seorang Pria Sunni Afghanistan, Komunitas Muslim di Amerika Serikat Heboh

- 14 Agustus 2022, 00:33 WIB
Polisi kini sedang mencari barang bukti yang terkait dengan tersangka. penikaman Salman Rushdie.*
Polisi kini sedang mencari barang bukti yang terkait dengan tersangka. penikaman Salman Rushdie.* /The Sun/Reuters

"Pelaku mengenal para korban sampai batas tertentu, dan konflik antarpribadi mungkin menyebabkan penembakan," kata pernyataan polisi.

Wakil Komandan Polisi Cmdr Kyle Hartsock pun tak menanggapi secara langsung ketika ditanya secara spesifik apakah pembunuhan ini karena Syed marah putrinya menikah dengan seorang Muslim Syiah.

Hanya dinyatakan bahwa motif tersebut masih dieksplorasi sepenuhnya untuk memahami apa motifnya.

Sementara Asssed mengakui bahwa 'ada pernikahan', tetapi dia memperingatkan agar tidak mengambil kesimpulan apa pun tentang motif Syed, yang kadang-kadang solat di masjid pusat wilayah tersebut.

Polisi menyatakan, Syed memberi mereka pernyataan, tetapi tidak mengungkapkan rinciannya.

Pembunuhan itu menarik perhatian Presiden Joe Biden, yang menyatakan bahwa serangan semacam itu 'tidak memiliki tempat di AS'.

"Mereka juga mengguncang komunitas Muslim di seluruh AS. Beberapa orang mempertanyakan keselamatan mereka, dan membatasi pergerakan mereka," kecam Biden.

“Tidak ada pembenaran untuk kejahatan ini. Tidak ada pembenaran untuk mengambil nyawa yang tidak bersalah,” kata Nihad Awad, Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam.

Dalam konferensi pers pada Selasa di Washington DC, Awad menyebut bahwa pembunuhan itu sebagai 'perilaku gila'.

Korban pertama adalah Mohammad Ahmadi (62) asal Afghanistan yang dibunuh pada November 2021.

Halaman:

Editor: Hartono

Sumber: The Associated Press


Tags

Terkait

Terkini