Salman Rushdie Sempat Hebohkan Publik Iran, Kali ini Iran Pilih Diam Usai Penulis Ayat-ayat Setan Ditusuk

- 14 Agustus 2022, 00:16 WIB
Ilustrasi Salman Rushdie ditikam ketika akan jadi pembicara/
Ilustrasi Salman Rushdie ditikam ketika akan jadi pembicara/ /pexels.com/Nikolay Osmachko/

Pousafi berada di Iran, dan dicari atas dugaan plot tersebut.

Upaya itu karena Poursafi kemungkinan akan membalas dendam atas serangan AS, yang menewaskan Qasem Soleimani, komandan militer paling kuat Iran.

Iran menolak tuduhan yang dikatakannya berasal dari 'kebijakan Iranofobia yang gagal'.

Soleimani mempelopori operasi militer Iran di Timur Tengah.

Pria berusia 62 tahun itu memimpin Pasukan Quds elit IRG. Dia terbunuh di bandara Baghdad, Irak, Januari 2020, dalam serangan yang diperintahkan oleh Presiden Trump.

Seorang juru bicara Pemerintah Iran mengatakan kepada media pemerintah bahwa tuduhan itu 'tidak berdasar'.

Dalam pengumuman dakwaannya, Departemen Kehakiman AS mengatakan bahwa Poursafi, alias Mehdi Rezayi telah berusaha membayar individu di AS.

Uang senilai 300.000 dolar AS diberikan untuk melakukan pembunuhan di Washington DC atau Maryland.

Tuduhan itu merinci bagaimana operasi Iran telah meminta seorang warga AS yang ditemui secara online oleh Poursafi untuk mengambil foto Bolton.

Alih-alih untuk sebuah buku yang dia tulis, seorangw arga AS yang tidak disebutkan namanya itu kemudian memperkenalkan Poursafi kepada orang lain.

Halaman:

Editor: Hartono

Sumber: Berbagai Sumber IRNA


Tags

Terkait

Terkini