Kocak, Konten Kreator Kaltim Sindir Edy Mulyadi, Mulai dari Jin BTS Sampai Giveaway Kuyang

- 24 Januari 2022, 15:14 WIB
Ardit Erwandha, Konten Kreator asal Kaltim.
Ardit Erwandha, Konten Kreator asal Kaltim. /instagram/@Arditerwandha

 

BALIKPAPAN CITY – Polemik Edy Mulyadi tentang pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim), ditanggapi kocak oleh Konten Kreator Kaltim.

Konten Kreator Tiktok asal Samarinda Ardit Erwandha menyinggung Edy Mulyadi dengan Jin BTS dan Giveaway Kuyang.

Sindiran kepada Edy Mulyadi yang disapaikannya melalui akun Tiktok @arditerwandha777 telah mendapat 138,2 ribu Likes dan telah dikomentari sebanyak lebih dari 9 ribu kali oleh pengguna Tiktok, Senin 24 Januari 2022.

Baca Juga: Mengapa Pengajian Haikal Hassan Batal dan Diusir dari Malang, Ini Penjelasan TNI AD

Unggahanya itu menggunakan Bahasa suku Banjar. Yakni Bahasa daerah yang awam digunakan masyarakat Samarinda. Video singkat berdurasi kurang dari 1 menit itu menjelaskan bahwa Ardit merupakan warga Kalimanta Timur yang besar di Samarinda.

Menurutnya Edy Mulyadi tidak pantas menggunakan bahasa sarkasme demi membenarkan argumennya, yang tidak setuju dengan rencana pemindahan IKN di kawasan Kalimantan Timur.

Berikut kutipan yang disampaikannya. “Ulun ini lahir, ganal, keluarga seberataan di Samarinda, Pak ay. Keapa pak lah, maksudnya kalau pian kada setuju Ibu Kota pindah, kadapapa. Cuma berargumen. Jangan kaitu,” katanya.

“Sebujurnya ulun gin kada setuju pian pindah ke Kalimantan, hehe. Pujung tu nah handak dibilang, bepadah jin buang anak bah lah. Gedung tinggi-tinggi Pak lah, maju sudah. Yang tertinggal itu pemikirannya orang-orang yang merasa dirinya paling jago dan paling dahsyat.”

Baca Juga: Paska Kecelakaan Maut di Muara Rapak, Pemprov Kaltim Setujui Balikpapan Bangun Flyover

“Itu jin buang anak yang maksud pian itu jin makhluk halus loh pak, kalau maksud pian Jin BTS bah tambah bahaya pian Pak ay, ketar ketir.”

“Mungkin pian belum pernah ke Kalimantan pak, makanya belum pernah merasai nasi kuning iwak haruan, lontong orari, Mandai, macam-macam Pak ay. Pokoknya nyaman semua itu. Kalau sudah teigut sekali, karindangan itu pang dapatnya. Belum aja kepuhunan. Tahu kada kepuhunan? Santap salam dulu,” ujarnya sembari memperagakan bagaimana kebiasaan masyarakat Kaltim, bila belum sempat mencicipi makanan khas Kalimantan.

“Padahi urang, monyet. Bah lah jangan kaitu Pak. Keapa pian kaina kalau ada yang Giveaway kuyang?” tutupnya.

Berikut arti kalimat yang disampaikan Ardit. “Saya ini lahir dan besar, bersama keluarga besar saya di Samarinda, Pak. Bagaimana ya, Pak. Maksudnya kalau Bapak (Edy Mulyadi) tidak setuju bila Ibu Kota pindah, tidak apa-apa. Cuma berargumen (yang baik). Jangan seperti itu,” katanya.

“Sebenarnya saya juga tidak setuju (kalau) Bapak pindah ke Kalimantan. Hehe. Kelakuan Anda seperti ingin dikenal (mencari sensasi). Berbicara jin buang anak (di Kalimantan). Gedung (di Kaltim) tinggi-tinggi, Pak. Sudah maju. Yang tertinggal itu pemikirannya orang-orang yang merasa dirinya paling jago dan paling dahsyat.”

 

@arditerwandha777 setelah menonton cuplikan dan full video, maka saatnya mengatakan RAMASHOK PAK EDY~ ♬ original sound - Ardit Erwandha

 

“Itu jin buang anak yang Anda maksud jin makhluk halus loh, Pak. Kalau maksudnya Jin BTS (salahsatu personel Boyband asal Korea) bias tambah berbahaya, Pak. ketar ketir.”

“Mungkin Bapak belum pernah ke Kalimantan, makanya belum pernah mencicipi Nasi Kuning Ikan Haruan, Lontong Orari, Mandai, macam-macam, Pak. Pokoknya nyaman semua itu. Kalau sudah mencicipi sekali, bisa rindu ingin mencicipi lagi. Belum saja kualat atau mendapat celaka ketika menolak yang telah ditawarkan, biasanya makanan dan minuman. Santap salam dulu,” ujarnya.

“Mengatai orang (masyarakat Kalimantan), monyet. Jangan lah seperti itu, Pak. Bagaimana jika Anda nanti mendapat atau dikirimkan Giveaway kuyang?” tutupnya.

Kuyang adalah sejenis mitos pesugihan berbentuk sesosok kepala dengan organ dalam manusia yang mengintai dan meneror seseorang yang ingin dicelakai. ***

 

Editor: Ryan Pramudya Amanta


Tags

Terkini