Hari Kedua Lebaran 2022 Gas Melon Melambung Rp80 Ribu di Samarinda, Pertamina Sebut Tak Ada Pengurangan Stok

- 4 Mei 2022, 05:23 WIB
Ilustrasi gas melon
Ilustrasi gas melon /TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON/


BALIKPAPAN CITY - Adanya kelangkaan gas elpiji 3 kg atau dikenal dengan gas melon di Samarinda Seberang pada hari kedua Lebaran 2022 diduga akibat aksi borong dan penimbunan.

Masyarakat di Samarinda Seberang mengeluh akibat harga gas melon di daerah itu di hari pertama Lebaran 2022 mencapai Rp40 ribu - Rp50 ribu, dan bahkan hari kedua mencapai Rp70 ribu hingga Rp80 ribu

Pertamina merasa kaget dengan naiknya harga gas melon di Samarinda Seberang, karena tidak ada pengurangan stok. Bahkan selama Ramadhan dan Idul Fitri 2022 justru stok ditambah.

Baca Juga: Ditinggal Pulang Lebaran, 44 Kapal Nelayan Cilacap Terbakar, Api Berkobar Lebih 8 Jam Sejak Selasa Sore

Untuk mengatasi gejolak harga gas melon yang dipicu dari kekosongan khususnya di Samarinda Seberang, sejumlah SPBE di Samarinda telah beroperasi normal dan telah melakukan distribusi ke sejumlah pangkalan dan agen gas.

Seperti dikutip Balikpapancity.com dari Antara, Pertamina bergerak cepat menanggapi laporan kelangkaan elpiji ukuran tiga kilogram di Samarinda, Kalimantan Timur saat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Baca Juga: Sepuluh Tahun di Sidoarjo, Warga Pengungsi Konflik Sampang Dipulangkan Tepat di Hari Lebaran 2022

Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Susanto August Satria mengatakan pada Lebaran hari kedua, pihaknya telah memantau pendistribusian pengisian elpiji dari berbagai ukuran di Samarinda yang telah berjalan normal.

“Pada hari raya pertama memang sejumlah petugas di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji ( SPBE) menjalani Shalat Id dan kemudian berlebaran bersama keluarga, namun tidak berlangsung lama dan operasional stasiun pengisian gas kembali membuka layanan,” kata dia dihubungi dari Samarinda, Rabu.

Dia mengungkapkan pendistribusian elpiji dalam berbagai ukuran di wilayah Samarinda sebenarnya tidak pernah dikurangi bahkan malah ditambah kuotanya, khususnya memasuki Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah.

Baca Juga: Update Covid-19: Kaltim Nol Kasus di Hari Lebaran 2022, Kutim, Samarinda dan Mahakam Ulu Zona Hijau

“Makanya kami kaget adanya laporan terjadinya kelangkaan elpiji tiga kilogram mulai Hari Raya Idul Fitri di wilayah Samarinda Seberang, bahkan ada warga yang membeli tabung melon tersebut melebihi harga yang ditetapkan oleh pemerintah yakni mencapai Rp 80 ribu sampai 90 ribu per tabung,” katanya.

Satria menduga kondisi tersebut terjadi karena masyarakat sudah sejak jauh hari sebelum hari raya melakukan pembelian elpiji tiga kilogram dalam jumlah banyak, dan kemungkinan juga terjadi penimbunan oleh oknum sehingga sempat terjadi kekosongan stok gas tersebut di pasaran.

Dia menegaskan bahwa pada hari kedua Lebaran, sejumlah SPBE di Samarinda telah beroperasi normal dan telah melakukan distribusi ke sejumlah pangkalan dan agen gas di wilayah itu.

Ia mengimbau masyarakat untuk melaporkan terjadinya penetapan harga yang tinggi tabung gas melon di atas harga ketetapan pemerintah daerah, khususnya di pangkalan atau agen yang menjadi mitra Pertamina.

“Silakan masyarakat melapor ke 'call center' kami di 135, lengkap dengan peristiwa dan kejadian baik tempat, waktu maupun harga yang dibanderol oleh agen atau pangkalan tersebut,” kata Satria.

Namun, bila kenaikan harga tak wajar tersebut terjadi di tingkat pengecer, maka penanganan menjadi kewenangan pemerintah daerah, melalui Satpol PP ataupun Disperindag setempat.

Sebelumnya, Suyono, warga Mangkupalas, Samarinda Seberang, mengatakan terjadinya kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di sekitar wilayahnya sejak H-1 Lebaran.

“Beberapa toko dan agen yang saya datangi menyebut tabung elpiji tiga kilogram lagi kosong, akhirnya saya dapat dengan harga Rp 75 ribu per tabung, itu pun harus berebut dengan warga lainnya,” kata dia.

Warga Samarinda Seberang lainnya, Yuni, mengaku pada situasi normal elpiji tiga kilogram dijual dengan harga Rp20 ribu per tabung di agen dan Rp25 ribu di pengecer.

“Sejak Lebaran kemarin, memang terjadi kelangkaan elpiji tiga kilogram, ada teman yang menawari dengan harga tinggi Rp150 ribu per tabung, saya tidak jadi beli karena harganya terlalu tinggi,” katanya.***

Editor: Tri Widodo

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

x