Meninggalnya Ratu Elizabeth II Bagi Negara-negara Bekas Jajahan: Permintaan Maaf yang tak Pernah Terucap

- 19 September 2022, 00:25 WIB
Catherine, Princess of Wales bertemu orang-orang yang berkumpul di luar Sandringham Estate, setelah kematian Ratu Elizabeth Inggris, di Inggris timur, Inggris, 15 September 2022.
Catherine, Princess of Wales bertemu orang-orang yang berkumpul di luar Sandringham Estate, setelah kematian Ratu Elizabeth Inggris, di Inggris timur, Inggris, 15 September 2022. /REUTERS/Marko Djurica

Pemerintahan Elizabeth menyaksikan kemerdekaan yang diraih dengan susah payah dari negara-negara Afrika.

Negara-negara itu, dari Ghana hingga Zimbabwe, bersama dengan serangkaian pulau dan negara Karibia di sepanjang tepi Semenanjung Arab.

Beberapa sejarawan melihat Ratu Elizsabeth II sebagai seorang raja yang membantu mengawasi masa transisi.

Masa transisi tersebut, sebagian besar berlangsung damai dari kekaisaran ke persemakmuran.

Inilah sebuah asosiasi sukarela yang terdiri dari 56 negara dengan ikatan sejarah dan bahasa.

Hanya saja, ratu juga adalah lambang negara yang sering bertindak kasar terhadap orang-orang yang ditaklukkan.

Ada beberapa tanda kesedihan publik, atas kematiannya karena tak meminta maaf atas sepak terjang Inggris di Timur Tengah.

Di Timur Tengah, banyak yang masih menganggap Inggris bertanggung jawab atas tindakan kolonial.

Tindakan ini telah menarik sebagian besar perbatasan kawasan, dan meletakkan dasar bagi banyak konflik modernnya.

Pada Sabtu, 10 September 2022, penguasa Hamas di Gaza berbicara keras ke Inggris.

Halaman:

Editor: Tri Widodo

Sumber: The Associated Press


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah