BALIKPAPAN CITY - Peristiwa penemuan mayat dua anak berusia antara lima dan 10 tahun dalam sebuah koper besar terus disidik pihak kepolisian Selandia Baru.
Koper itu dbeli oleh sebuah keluarga di Auckland pada Kamis, 11 Februari 2022,
Diduga, dua jenazah yang sudah berubah hampir menjadi tengkorak ini sudah bertahun-tahun tersimpan di koper.
Koper tersebut, dilansir BalikpapanCity.com dari ABC News, Kamis, 18 Agustus 2022, yang dikutip dari The Associated Press, awalnya dibeli oleh keluarga itu dari sebuah lelang.
Menurut Inspektur Detektif Tofilau Faamanuia Vaaelua, selain membawa pulang koper, keluarga ini juga membeli pula beberapa barang terbengkalai dari rumah itu.
Hanya saja, tak dirinci kenapa keluarga itu tak memeriksa koper yang seharusnya mencurigakan karena berat saat akan dibeli.
Hanya dinyatakan bahwa koper itu telah disimpan setidaknya selama tiga atau empat tahun.
Vaaelua menambahkan, penyelidikan ketat sedang dilakukan untuk tahap awal.
"Sangat ketat, termasuk menetapkan di mana, kapan, dan bagaimana," kata Vaaelua kepada wartawan di Auckland.
Keluarga tersebut telah membeli barang-barang pribadi dan rumah tangga dalam lelang online dan membawanya pulang minggu lalu.
Vaaelua menekankan bahwa keluarga itutidak ada hubungannya dengan kematian itu.
Juga dapat dimengerti bahwa keluarga ini sangat tertekan dengan temuan tersebut.
Polisi pertama kali mengatur TKP di rumah di Auckland minggu lalu, dan membuka penyelidikan pembunuhan.
Hanya saja, pihak kepolisian masih menolak untuk merinci kasus tersebut hingga Kamis ini.
Vaaelua menyatakan, prosedur identifikasi untuk anak-anak sedang berlangsung.
Tapi diakui, kedua korban ini memiliki kerabat yang tinggal di Selandia Baru.
Dia juga menyatakan telah menghubungi Interpol dan badan kepolisian luar negeri.
Ini mengindikasikan bahwa kemungkinan tersangka atau tersangka sekarang tinggal di luar negeri.
"Tim investigasi bekerja sangat keras untuk meminta pertanggungjawaban dari orang atau orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian anak-anak ini," kata Vaaelua.
Menurutnya, kasus ini sulit bagi tim investigasi.
"Tidak peduli berapa tahun Anda melayani dan menyelidiki kasus mengerikan seperti ini, itu tidak pernah menjadi tugas yang mudah," katanya.
“Saya sendiri adalah orang tua dari anak-anak kecil, dan kami punya pekerjaan yang harus dilakukan," tegasnya.”***
Sumber: The Associated Press, ABC News