India Pilih Membelot ke Rusia, Olah Minyak Negeri Beruang Kutub untuk Dikirim Kembali ke Negeri Paman Sam AS

- 15 Agustus 2022, 11:32 WIB
Kapal tanker minyak berbendera Liberia Ice Energy memindahkan minyak mentah dari kapal tanker minyak berbendera Iran Lana (bekas Pegas), di lepas pantai Karystos, di Pulau Evia, Yunani, 26 Mei 2022.
Kapal tanker minyak berbendera Liberia Ice Energy memindahkan minyak mentah dari kapal tanker minyak berbendera Iran Lana (bekas Pegas), di lepas pantai Karystos, di Pulau Evia, Yunani, 26 Mei 2022. /REUTERS/Costas Baltas

 


BALIKPAPAN CITY - India berani melawan sanksi AS. Terbukti, India menyuling minyak mentah Rusia kemudian dikirim ke New York, yang notabene merupakan negara bagian AS.

Fakta ini menunjukkan bahwa demi rakyatnya sendiri, tak semua negara mitra AS setuju untuk memutuskan hubungan dengan Rusia.

Terbukti, India terus mengimpor minyak dari pemerintahan Kremlin.

Baca Juga: Pakistan Kecam Hari Peringatan Kengerian 11 Agustus 2022 di India, Persitiwa Perpisahan Kedua Negara 1947 Lalu

Hanya saja, kenekatan India yang menyuling minyak mentah Rusia kemudian diekspor ke New York, bakal memanaskan hubungan kedua negara.

Dilansir BalikpapanCity.com dari koran India, Hindustan Times, Minggu, 14 Agustus 2022, Departemen Keuangan AS menuding, minyak mentah itu diambil dari laut lepas.

Setelah disalin antarkapal tanker Rusia dan India, minyak itu dibawa ke sebuah pelabuhan di Gujarat, pantai barat India.

Kendati begitu, India tak gentar atas protes AS. Malah, Deputi Gubernur Reserve Bank of India Michael Patra bernai 'pasang badan'.

Baca Juga: GEMPAR! Titisan Dewi Lakshmi Diyakini Lahir di India, Bayi ini Berkaki dan Bertangan Empat

"Minyak itu kemudian disuling dan dikirim (ke New York)," kata Patra.

AS telah menyatakan keprihatinannya kepada India.

Ini karena minyak olahan yang dikirim ke New York itu ternyata dari minyak mentah Rusia.

Ekspor minyak mentah ini dilakukan melalui transfer antarkapal tanker di laut lepas untuk menyembunyikan asalnya, kemudian dikirim ke New York.

"Ini dianggap melanggar sanksi AS," kata seorang bankir di bank sentral India, Sabtu lalu.

Sanksi AS terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 adalah melarang impor semua produk energi asal Rusia ke AS.

Sanksi ini sudah termasuk minyak mentah, bahan bakar sulingan, batu bara, dan gas Rusia.

“Hasil yang disempurnakan dikembalikan ke kapal itu, dan berlayar tanpa tujuan," kata Patra.

"Di tengah laut, kapal menerima (informasi) tujuan sehingga sampai di jalurnya, pergi ke New York,” lanjut Patra dalam sebuah acara untuk merayakan 75 tahun kemerdekaan India.


Bahkan impor minyak India dari Rusia melonjak ke rekor sekitar 950.000 barel per hari (bph) pada Juni 2022.

Dilansir Reuters, Senin, 11 Juli 2022, dengan rekor ini maka India adalah importir seperlima dari keseluruhan minyak Rusia.

India telah menjadi konsumen minyak terbesar ketiga dunia, sebagaimana data dari otoritas perdagangan India, menurut sebuah sumber.

Penyulingan minyak olahan di India telah mengambil minyak mentah Rusia.

Minyak ini dijual oleh Rusia dengan diskon besar-besaran untuk bahan pokok jenis Brent dan Timur Tengah.

Ini terjadi setelah beberapa perusahaan dan negara Barat menghindari pembelian dari Moskow menyusul invasinya ke Ukraina.

India mengirimkan sekitar 4,8 juta barel per hari minyak pada Juni 2022, turun 3,8 persen dari Mei 2022.

Tetapi, ekspor ini sekitar 23 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya, menurut data.

Pada 2022, impor minyak India rendah karena permintaan bahan bakar dilanda gelombang kedua virus corona yang mematikan.

Impor minyak dari Rusia naik 15,5 persen pada Juni dari Mei 2022.

Sementara impor India untuk minyak dari Irak dan Arab Saudi, masing-masing turun 10,5 dan 13,5 persen, menyeret pangsa Timur Tengah menjadi 56,5 persen dari 59,3 persen, menurut data.

Rusia terus menjadi pemasok minyak terbesar kedua ke India setelah Irak, sementara Arab Saudi tetap di posisi ketiga untuk bulan kedua berturut-turut.

Asupan minyak yang lebih tinggi dari Rusia meningkatkan pangsa impor keseluruhan India menjadi 19,8 persen dari 16,4 persen pada Mei 2022.

Sedangkan dari negara-negara Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) telah menjadi sekitar 24 persen dari 20,3 persen pada Mei 2022.

Minyak Rusia yang lebih murah sehingga mengurangi kerugian bagi perusahaan penyulingan India.

Perusahaan-perusahaan India ini menjual bahan bakar dengan harga lebih rendah di pasar domestik.

Ini sekaligus menambah keuntungan bagi perusahaan swasta Reliance Industries Ltd (RELI.NS) dan Nayara Energy, yang mengekspor sebagian besar produk minyak olahan India.

India, juga importir minyak terbesar ketiga di dunia, telah membela pembelian minyak 'murah' Rusia.

Tapi, India mengklaim bahwa minyak Rusia hanya menyediakan sebagian kecil dari kebutuhan keseluruhan negara itu.

Adapun jika terjadi penghentian mendadak dari impor minyak Rusia hanya akan menaikkan biaya bagi konsumennya.

AS dan negara-negara kaya dari Kelompok G-7 pada Juni 2022 sepakat untuk menjajaki penerapan larangan pengangkutan minyak Rusia.

Minyak Rusia dijual di atas harga tertentu terkait upaya untuk mengurangi pendapatan Moskow, dan mengatasi kekurangan dana akibat perangnya dengan Ukraina.

Selama April-Juni 2022 dari kuartal pertama tahun fiskal India, impor minyak negara itu dari Rusia naik menjadi 682.200 barel per hari.

Ini dihitung dari 22.500 barel per hari dalam periode yang sama tahun lalu.

Impor minyak yang lebih tinggi dari Rusia membatasi pangsa OPEC dari keseluruhan impor India sehingga menjadi 65,2 persen selama kuartal tersebut.

Jumlah ini menurun 60,8% pada Juni 2022.

Pangsa OPEC dari impor minyak India telah menurun sejak Maret 2022.***

Sumber: Hindustan Times, Reuters

Editor: Tri Widodo

Sumber: Reuters hindia times


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah