Wang mengatakan bahwa G20 merupakan kelompok yang perlu mencari solusi atas isu-isu kritis, seperti pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.
Baca Juga: Alhamdulillah, Tahun Ini Boleh Mudik Lebaran, Syaratnya Asal Sudah Dua Kali Vaksin dan Booster
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada satu pun negara yang memiliki hak untuk mengeluarkan anggota G20.
"Tidak ada anggota yang punya hak untuk memberhentikan negara lain sebagai anggota. G20 harus menerapkan multikulturalisme yang nyata, memperkuat persatuan dan kerja sama," kata Wang.
Di sisi lain, Kementerian luar negeri Indonesia tidak ingin memberikan komentar atas seruan negara-negara Barat agar Rusia dikeluarkan dari G20.
Sementara itu, kabar kehadiran Putin di KTT G20 Indonesia disampaikan Duta Besar Rusia di Indonesia, Lyudmila Vorobyova, Rabu, 23 Maret 2022.
Baca Juga: Indonesia Menuju Transisi Pandemi Covid-19 Menjadi Endemi, Aturan Terkait Mulai Dilonggarkan
Vorobyeva yang saat ini menjabat sebagai ketua bergilir G20, mengatakan bahwa Putin bermaksud melakukan perjalanan ke Pulau Bali untuk KTT G20 pada November 2022.
"Itu akan tergantung pada banyak, termasuk situasi Covid-19, yang semakin baik. Tapi sejauh ini, niatnya (Putin) adalah karena dia menginginkannya," kata Vorobieva dikutip Balikpapancity.com darI Pikiran-Rakyat.com pada berita “China Siap Bantu Loloskan Vladimir Putin untuk Wakili Rusia di KTT G20 Indonesia”.
Vorobyova juga menyebut banyaknya seruan beberapa anggota, terutama dari Amerika Serikat dan sekutunya yang ingin agar Rusia keluar dari keanggotaan G20.