Menurut peneliti, kebiasaan-kebiasaan ini turut memicu perubahan mikrobioma usus yang kemudian meningkatkan risiko kanker.
"Dari 14 jenis kanker yang mengalami peningkatan dan kami pelajari, delapan di antaranya berkaitan dengan sistem pencernaan.
Makanan yang kita santap merupakan makanan bagi mikroorganisme di usus kita," ungkap ketua tim peneliti, Tomotaka Ugai MD PhD.
Ugai menyebut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Reviews Clinical Oncology ini masih memiliki beberapa keterbatasan.
Sebagian dari keterbatasan itu adalah minimnya data dari negara-negara berpendapatan rendah dan sedang.
Dia juga menilai perlu adanya studi jangka panjang yang memantau kondisi partisipan sejak usia kanak-kanak hingga dewasa.
"Tanpa studi-studi seperti ini, sulit untuk mengetahui apa yang pasien kanker lakukan beberapa puluh tahun lalu atau ketika mereka masih kecil," tukas Ugai.***