Kisah Wali Allah Perempuan Kurdiyyah binti ‘Amr, Diangkat Derajatnya Karena Melayani Wali Besar Sya’wanah

“Sya’wanah al-Ubullah, Sufi Perempuan yang Selalu Menangis untuk Allah.” Imam al-Sulami menulis dalam kitabnya:

وكانت تخدم شعوانة

“Ia mengabdi (atau melayani) Sya’wanah” (Imam Abdurrahman al-Sulami, Thabaqât al-Shûfiyyah wa yalîhi Dzikr al-Niswah al-Muta’abbidât al-Shûfiyyât, 2003, h. 395).

Melayani seorang ulama atau wali meninggalkan kesan berbeda dari sekadar melayani orang kaya atau pejabat.

Pengabdiannya tidak didasarkan pada nilai dan angka, tapi pada bakti yang perlahan-lahan mendidik ketulusannya.

Baca Juga: KPK Panggil eks Wali Kota Balikpapan sebagai Saksi, Kasus Suap DAK 2018 Yaya Purnomo Sasar di 9 Kota/Kabupaten

Pijak landasan inilah yang membuatnya tercerahkan. Ia mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa, interaksi dan pergaulannya dengan Sya’wanah.

Ia menyerap banyak hal, mengambil banyak sisi, dan memahami banyak persoalan.

Tentu, hal ini mungkin terjadi karena keluarbiasaan Sya’wanah.