Na'udzu billahi min dzaalik.
Kisah tersebut mengandung celaan kepada seseorang yang mengklaim dirinya sendiri sebagai hakim kebenaran.
Kisah tersebut memberikan faidah bahwa seseorang yang memastikan orang lain masuk surga atau neraka, berarti dia telah mengakui memiliki sifat ketuhanan.
Semoga kita tidak sombong dengan ilmu dan amal kita. Karena ilmu dan amal adalah untuk mendapatkan keridaan Allah dan lebih mengenali-Nya,
Bukannya untuk bermegah-megah dan merasa takjub pada diri."***