BALIKPAPAN CITY- Pemerintah menerapkan kebijakan subsidi satu harga untuk minyak goreng. Komoditas turunan Crude Palm Oil (CPO) itu langsung ludes di pasar ritel modern di Kota Beriman, karena adanya perilaku panic buying.
Berdasarkan hasil pantauan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah V Kalimantan, sejumlah ritel modern di Kota Beriman diserbu warga. Pantauan itu berjalan pada Sabtu 22 Januari 2022 dan Minggu 23 Januari 2022, sejak penerapan minyak goreng satu harga subsidi pemerintah yang dibanderol Rp.14 per liter.
“Diketahui banyak gerai yang kehabisan stok atau ludes dalam sekejap,” ujar Kepala Kanwil V KPPU Manaek Pasaribu, Senin 24 Januari 2022.
Baca Juga: KPPU Sorot Kenaikan Minyak Goreng, Industri Biodiesel Picu Kenaikan Harga CPO
Menurutnya harga yang dijual di gerai-gerai yang tersebar di seluruh Balikpapan sudah sesuai dengan kebijakan pemerintah, namun beberapa gerai menetapkan harga dengan persyaratan tertentu.
“Sebagai contoh minyak goreng dibandrol dengan harga Rp 27 ribu per dua liter dengan kewajiban pembelian barang lain, senilai minimal pembelian Rp 100 ribu,” tukasnya.
Hasil survei selama dua hari itu dilakukan di gerai Indomaret, Jalan Jenderal Suprapto, Kampung Baru Tengah. Kemudian gerai di Jalan Soekarno – Hatta, Jalan AW. Syahranie, Jalan Gajah Mada, Jalan Jenderal Sudirman, serta gerai di Jalan Marsma Iswahyudi, terpantau kosong. Hal ini membuktikan adanya perilaku panic buying dari masyarakat.
Gerai lainnya yakni Alfamidi yang berada di Jalan Jenderal Suprapto, Kampung Baru Tengah, Jalan Gajah Mada, Jalan AW. Syahranie, juga terpantau kosong.
Baca Juga: Kocak, Konten Kreator Kaltim Sindir Edy Mulyadi, Mulai dari Jin BTS Sampai Giveaway Kuyang
Dari keterangan petugas kasir, KPPU Kanwil V menemukan, meskipun pasokan masuk secara rutin 2 atau 3 hari sekali, namun begitu pasokan minyak goreng diturunkan, maka dalam hitungan jam sudah habis diborong konsumen.