Network
BALIKPAPAN CITY – Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan Kalimantan dihina sebagai tempat jin buang anak membuat pakar manajemen Rhenald Kasali ikut bersuara, dengan membeberkan gelar pemberian nama suku Dayak: Mas Agung Jayo Pembuko Hati Pelapang Dado.
Gelar itu diperoleh Rhenald Kasali Ketika berkunjung ke Kalimantan, tepatnya sekitar 2 jam dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah yakni Lamandau yang merupakan sebuah kabupaten di wilayah Pangkalan Bun.
Rhenald datang ke Kalimantan Tengah Ketika mendapat tugas untuk menjajaki apabila nanti Bandara Cilik Riwut Palangkaraya dijadikan bandara IKN.
Baca Juga: Forum Pemuda Kalimantan Laporkan Edy Mulyadi ke Bareskrim Polri Senin 24 Januari 2022
Kalteng merupakan daerah yang dijadikan alternatif pertama sebagai lokasi IKN dan sudah diusung sejak jaman Presiden pertama Ir Soekarno. Namun, pemerintah melalui Presiden Jokowi menjatuhkan pilihan lokasi IKN di Kalimantan Timur, tepatnya di antara wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Samboja, Kutai Kartanegara.
“Ini bukan flexing karena gelar saya bukan sultan. Tetapi ini adalah sebuah nama pemberian dari sahabat-sahabat saya, orang-orang dari suku Dayak di Kabupaten Lamandau. Saya diberikan nama sebutan sebagai sebutan: Mas Agung Jayo Pembuko Hati Pelapang Dado,” ucap Rhenald Kasali seperti yang dikutip BalikpapanCity.com dari canel Youtube Rhenald Kasali pada 31 Januari 2022 dengan judul: Jin Buang Anak? Tonton ini Supaya Tahu Kenapa Kalimantan Dibilang…
Gelar pemberian nama pada tahun 2015 silam itu tertuang dalam sebuah piagam penghargaan resmi yang dikeluarkan oleh Dewan Adat Dayak Kabupaten Lamandau. Penghargaan diserahkan oleh Mas Labihi Patih Kunci Marukan, selaku Ketua Dewan Adat Dayak yang melakukan penyambutan pada saat Rhenald datang ke daerah pedalaman ini.
Baca Juga: Kagum Adat Istiadat Budaya Kalimantan, Steven Seagal Cium Mandau Suku Dayak
Selain berupa penyambutan secara adat berupa tari-tarian Dayak, Rhenald Kasali juga mendapat hadiah guci yang umurnya sudah tua. Guci ini disimpan di rumahnya pada tempat yang terhormat.
