Network
BALIKPAPAN CITY - Bupati nonaktif Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud (AGM) diduga menerima upeti dari pengusaha ritel yang akan berusaha di wilayahnya.
Pengusaha ritel yang diminta jatah pengurusan izin membuka cabang ritel di PPU antara jaringan ritel besar di Indonesia yakni Alfamidi dan Indomaret.
Untuk mengkonfirmasi dugaan pungutan dari pengusaha ritel, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan saksi-saksi dari perusahaan ritel.
Baca Juga: PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang: Balikpapan Tetap Level 3, Tarawih Berjamaah Dibatasi 50 Persen
Dengan pemanggilan saksi dari pengusaha ritel ini menguatkan dugaan AGM tidak hanya bertabur uang dari pekerjaan pengadaan barang dan jasa saja.
Seperti dikutip BALIKPAPAN City dari Antara, Selasa, 29 Maret 2022, KPK menduga tersangka Bupati PPU AGM menerima aliran sejumlah uang sebagai pungutan atas perizinan usaha ritel.
Untuk mengonfirmasi hal itu, KPK memeriksa enam saksi di Gedung Mako Brimob Polda Kaltim, Senin (28/3) untuk tersangka Abdul Gafur dalam penyidikan kasus dugaan suap terkait kegiatan pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Para saksi hadir dan dikonfirmasi antara lain terkait dengan dugaan adanya aliran sejumlah uang untuk tersangka AGM sebagai pungutan atas persetujuan perizinan usaha ritel," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Baca Juga: Shanghai Lockdown Hari Kedua, Warga Kesulitan Beli Kebutuhan Sehari-hari
