Network
BALIKPAPAN CITY – Masyarakat di kalimantan Timur (Kaltim) perlu mewaspadai potensi banjir, yang mungkin terjadi dampak dari pengaruh tingkat intensitas hujan yang tinggi.
Maka dari itu, tidak ada salahsanya jika masyarakat sedia payung sebelum hujan. Masyarakat diimbau tetap waspada dan menyiapkan tempat penampungan air hujan.
Adapun kawasan Kaltim, kalimantan Selatan (Kalsel) dan wilayah kalimantan lainnya rawan banjir. Apa lagi pada 2021 lalu, di mana bencana banjir dan longsor tercatat terjadi di kawasan Kalsel yang mengalam banjir bandang dan merendam sejumlah wilayah, pada Januari 2021 lalu. Kala itu Basarnas mencatat ada 2.600 warga terdampak banjir yang mesti mengungsi.
Sementara itu, banjir yang terjadi di Kaltim tahun lalu berlangsung pada Mei. Ada tujuh kecamatan yang dilanda banjir, antara lain Kecamatan Muara Bangkal, Batu Ampar, Muara Ancalong, Long Masengat, Telen, muara Bahau dan Kecamatan Kombeng.
Baca Juga: Penjara di Kediaman Bupati Langkat Dibangun Tanpa Izin, Katanya untuk Rehabilitasi Pecandu Narkoba
Tak jauh berbeda, pada awal tahun ini kawasan di Kaltim diprediksi sering mengalami cuaca hujan mulai dari Sedang-Lebat. Bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kaltim sudah memberi peringatan dini selama tiga hari berturut-turut. Yakni sejak Selasa 25 Januari 2022, 26 Januari 2022 dan 27 Januari 2022.
Kepala BMKG Kaltim Erika Mardiyanti memberi peringatan dini, Rabu 26 Januari 2022.
“Di mana potensi hujan dan dapat disertai petir kemungkinan terjadi di wilayah Batu Ampar, Long Iram, Sendawar, Sebulu, Tabang, Muara Badak, Laham, Tenggarong dan Samarinda,” mengutip Info BMKG Kaltim via grup pesan singkat.
Baca Juga: Indonesia Buka Wisata Bintan, Batam, Singapura, Travel Bubble Cara Aman Wisata Di Masa Pandemi
Hal yang sama diprediksi terjadi di wilayah Tanah Grogot, Kabupaten Paser. Muara Wahau, Pulau Derawan, Talabar, Karangan, Bengalon, yang terjadi pada pagi sampai siang hari.
