Puluhan Deputi di Moscow dan St Petersburgh Nekat Lawan Putin: Presiden Bahayakan Rusia dan Warga

- 19 September 2022, 00:16 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) dan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon (kanan) menghadiri KTT Organisasi Kerjasama Shanghai di Samarkand, Uzbekistan, pada hari Jumat. Moskow telah menyerukan penghentian pertempuran antara Tajikistan dan Kirgistan.
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) dan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon (kanan) menghadiri KTT Organisasi Kerjasama Shanghai di Samarkand, Uzbekistan, pada hari Jumat. Moskow telah menyerukan penghentian pertempuran antara Tajikistan dan Kirgistan. /Kyrgyzstan Presidency Office/UPI

“Kami menuntut pengunduran diri Vladimir Putin dari posisi Presiden Federasi Rusia,” lanjut pernyataan. yang awalnya ditandatangani oleh 19 deputi.

Menurut Torstrem, 84 orang lainnya menandatangani petisi pada Senin.

“84 tanda tangan lainnya telah diterima, sekarang kami akan memeriksanya,” tulis Torstrem.

Baca Juga: Cabul di Depan Anak Kecil, Pasangan Gay Rusia Terancam Kurungan hingga 20 Tahun: Jaksa Dituntut Pembuktian

Golos, pihak pengawas pemilu independen, melaporkan lusinan kasus pengisian surat suara, intimidasi, pembelian suara, dan kesalahan pencatatan suara.

Hal ini diklaim terjadi setelah kandidat pro-Kremlin memenangkan pemilihan lokal dan regional Rusia.

Sementara itu, pasukan Ukraina dilaporkan melancarkan serangan balasan ke wilayah timur laut Kharkiv.

The Moscow Times melaporkan, serangan ini membuat pasukan Kyiv merebut kembali sekitar 3.000 kilometer persegi tanah yang sebelumnya diduduki Moskow.

Adapun seruan dari para deputi agar Putin mundur, awalnya muncul sejak minggu lalu.

Hal ini setelah Dmitry Palyuga, seorang deputi dari Distrik Smolninskoye di St Petersburg, mendesak Duma Negara.

Halaman:

Editor: Tri Widodo

Sumber: The Moscow Times


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah