COVID-19 Tewaskan 16.771 Warga Jepang, Turunkan Harapan Hidup Warga Terbesar Kedua Setelah Tsunami 2011

- 31 Juli 2022, 08:39 WIB
Mengingat kembali tsunami Jepang 2011 dan menyongsong pertemuan Global Platform for Disaster Risk Reduction 2022 di Bali.
Mengingat kembali tsunami Jepang 2011 dan menyongsong pertemuan Global Platform for Disaster Risk Reduction 2022 di Bali. /NHK World-Japan/

Kematian akibat kecelakaan lalu lintas, kanker dan pneumonia juga mendomimnasi pada 2021.

Namun, peningkatan kematian akibat COVID-19 berkontribusi pada angka umur panjang yang lebih rendah.

Kematian tahun lalu terkait dengan COVID-19 berjumlah 16.771. Angka tersebut meningkat 4,8 kali lipat dari tahun sebelumnya yang mencapai 3.466.

Karena itu, angka harapan hidup perempuan lebih pendek 0,07 tahun, dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan laki-laki mencapai 0,1 tahun.

Baca Juga: DOR! Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak Mati Saat Pidato Politik Dalam Pemilihan, Ini Status Pelaku

Meskipun angka harapan hidup untuk kedua jenis kelamin menurun tahun lalu, hal inimasih tertinggi kedua yang pernah ada.

“Itu tidak berarti bahwa perluasan harapan hidup telah berhenti,” kata seorang pejabat kementerian kesehatan.

“Kami tidak berpikir bahwa tren besar telah berbalik, yang menunjukkan penurunan itu hanya sementara karena kematian akibat COVID-19," lanjutnya.

Menurutnya, dibandingkan dengan Eropa dan AS, di mana kematian akibat COVID-19 per kepala penduduk jauh lebih tinggi, tingkat penurunan harapan hidup di Jepang kecil.

Rentang hidup rata-rata wanita di Jepang masih yang tertinggi di dunia sejak 1985, menurut kementerian.

Halaman:

Editor: Tri Widodo

Sumber: The Asahi Shimbun


Tags

Terkait

Terkini