Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dimusuhi Partai-partai Oposisi: Motif Pembunuhan Masih Simpang Siur

- 12 Juli 2022, 07:28 WIB
Tetsuya Yamagami, pelaku yang menembak mati mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, meninggalkan kantor polisi di Nara pada hari Minggu saat dia dikirim ke jaksa karena dicurigai melakukan pembunuhan.
Tetsuya Yamagami, pelaku yang menembak mati mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, meninggalkan kantor polisi di Nara pada hari Minggu saat dia dikirim ke jaksa karena dicurigai melakukan pembunuhan. /koreatimes.co.kr/

 

BALIKPAPAN CITY - Kematian mantan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe bisa saja bermotif politik. Klaim si penembak tentang dendamnya kepada Abe terkait agama tertentu masih perlu didalami lagi.

Masalahnya, berbagai kebijakan politik Abe terus membayangi arena politik di Jepang selama masa jabatannya sebagai perdana menteri terlama dalam sejarah Negeri Dai Nippon.

Bahkan, bayangan itu tetap ada dan bertahan lama setelah Abe tak menjadi PM, di mana berbagai kebijakannya terys dilawan oleh partai-partai opisisi.

Baca Juga: Pembunuh Mantan PM Jepang Abe Bersikeras tak Bermotif Politik: Mantan Pasukan Beladiri yang Jago Rakit Senpi

Hal ini termasuk upaya Abe untuk mengandemen Konstitusi Jepang terkait peningkatan anggaran militer Jepang di masa depan.

Hingga detik-detik terakhir penembakan itu, dilansir BalikpapanCity.com dari The Asahi Shimbun, Minggu 10 Juli 2022, Abe terus menyuarakan isu-isu yang dianggapnya penting itu.

Pembunuhannya di Prefektur Nara, Jumat, 8 Juli 2022,diprediksi akan mengguncang keseimbangan politik yang membentuk fondasi pemerintahan Kishida Fumio.

Kishida sering berkonsultasi dengan Abe, pemimpin terlama di negara itu, sebelum Kishida membuat keputusan politik, dan kebijakan besar.

Baca Juga: DOR! Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak Mati Saat Pidato Politik Dalam Pemilihan, Ini Status Pelaku

Halaman:

Editor: Hartono

Sumber: The Asahi Shimbun


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah