Presiden Israel Serukan Warga Lakukan Perlawanan Terhadap Iran: Mereka Mengancam Keselamatan Semua Orang

9 September 2022, 17:33 WIB
Presiden Israel /Zona Jakarta.com/ANTARA NEWS

BALIKPAPAN CITY - Pemerintah Israel dengan terang-terangan mengaku siap memerangi negeri Islam Syiah Iran.

Mereka juga menyebut, Republik Islam Iran tak berhak untuk melarang bangsa dan negara Israel tetap hidup.

Hanya karena kebenciannya yang abadi, Iran juga menyangkal Peristiwa Holokaus.

Peristiwa ini merupakan pembunuhan oleh Nazi Jerman terhadap lebih enam juta orang Yahudi di Eropa selama Perang Dunia II.

Baca Juga: Israel Meradang, Indonesia Persulit Pemulangan Jenazah Pendaki Yahudi, Kemenlu: Tak Mungkin Bekerjasama!

Itu sebabnya, dilansir dari The Jerusalem Post, Selasa, 6 September 2022, Presiden Israel memohon semua negara melawan Iran.

Hal ini disampaikan Isaac Herzog dalam pidatonya di hadapan Parlemen Jerman (Bundestag) di Berlin, Ibukota Jerman, terkait ambisi nuklir Iran.

Ini juga terkait ancaman Iran untuk menghancurkan Israel sehingga Iran dinilai tak layak menadatangani Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) 2015.

Baca Juga: Lantik Dua Wanita untuk Jabatan Senior, Miliki Tugas Penting Mewaspadai Pergerakan Militer Iran hingga Arab

Penandatangani kesepakatan soal penghentian proyek senjata nuklir Iran ini tidak cukup membatasi program tersebut.

Dengan menandatangani JCPOA maka sanksi-sanksi AS dan Barat akan dicabut sehingga memicu masuknya dana asing ke Iran.

"Hal itu memberi rezim (Iran) arus masuk uang tunai yang besar, meskipun terus mensponsori terorisme dan milisi proksi di seluruh dunia," kata Herzog.

Baca Juga: Salman Rushdie Sempat Hebohkan Publik Iran, Kali ini Iran Pilih Diam Usai Penulis Ayat-ayat Setan Ditusuk

Menurutnya, kepemilikan senjata pemusnah massal oleh Iran sebagai negara anggota PBB, tak dapat dibayangkan.

"Apalagi setiap hari menyerukan pemusnahan di pangkalan negara anggota PBB lainnya," kecam Herzog.

Atas dasar itu maka Iran dinilai tidak memenuhi syarat untuk menandatangani JCPOA karena hanya akan membuatnya kian percaya diri.

"Tidak (Iran) memenuhi syarat untuk suap atau dana, tidak memenuhi syarat untuk konsesi, dalam keadaan apapun," tegasnya.

Selain tu, Iran menyangkal Holokaus, sebuah negara yang bertindak karena kebencian dan permusuhan.

"Sebuah negara yang mengancam hak negara Israel untuk hidup," lanjutnya.

Iran berada di belakang 'kekuatan radikal' yang menebar teror, kesedihan, dan kehancuran.

"Iran berusaha untuk mengancam semua orang di dunia,” kata Herzog.

Presiden meminta masyarakat internasional untuk 'berdiri di sisi kanan sejarah, menetapkan kondisi yang jelas.

Juga diimbau agar semua negara menjatuhkan sanksi yang tegas dan penting.

"Ciptakan penyangga yang tidak dapat ditembus antara Iran dan kemampuan nuklir," katanya.

"Kita harus bertindak, dan tidak mundur…Jangan berdiri iseng-iseng," imbau Herzog.

Terlepas dari itu, Herzog menekankan, negara Israel akan membela diri.

Israel akan berjuang dengan segala cara yang diperlukan untuk melawan ancaman ke negara dan rakyatnya.

Herzog menyebutkan, Jerman adalah tempat bagi orang-orang Kristen yang membantai orang-orang Yahudi.

Ini terjadi selama Perang Salib Pertama dan Perang Dunia II.

Presiden Israel kemudia mengucapkan bagian dari doa liturgi 'Yizkor'.

Doa ini untuk mengenang enam juta lebih orang Yahudi yang dibunuh oleh Nazi.

"Tidak pernah dalam sejarah manusia ada kampanye seperti yang dilakukan Nazi untuk memusnahkan orang-orang Yahudi," kata Herzog.

Nazi Jerman bertanggung jawab, atas hilangnya semua kemiripan kemanusiaan.

"Juga penghapusan semua belas kasihan, mengejar pemusnahan di seluruh dunia, dengan kekejaman yang begitu mengerikan," ujarnya.

Herzog ingat bahwa ayahnya, Chaim Herzog, bertugas di Angkatan Darat Inggris dalam Perang Dunia II.

Sang ayah adalah salah satu perwira pertama yang membebaskan kamp kematian di Jerman.

Ayahnya kemudian menjadi Presiden Israel pertama yang mengunjungi Jerman, dalam perjalanan yang dimulai di Bergen.

"Selama kunjungannya dia berkata, dan saya mengutip: 'Saya tidak membawa pengampunan atau kelupaan," katanya.

"Satu-satunya yang bisa memaafkan adalah orang mati; yang hidup tidak punya hak untuk melupakan,'" kata Herzog.

Presiden menyerukan Jerman dan Israel untuk bekerja sama untuk mengingat Holocaust.

Juga untuk mengobarkan 'perang habis-habisan melawan penyangkalan Holocaust...antisemitisme dan rasisme'.

Herzog juga berterima kasih kepada Pemerintah Jerman.

Ini karena Jerman telah mencapai kesepakatan dengan keluarga korban pembantaian Olimpiade Munich 1972.

Para pembunuh ini adalah gerobombolan teroris Front Pembebasan Palestina (PLO) pimpinan Yaser Arafat.

Senada itu, Perdana Menteri Yair Yapid menyatakan,
Israel siap menghentikan setiap ancaman Iran.

Ini dinyatakan selama kunjungannya ke Pangkalan Angkatan Udara Israel, Nevatim, Selasa.

“Jika Iran terus berusaha, dia akan menemukan lengan panjang Israel dan kemampuannya,” kata Lapid.

“Kami akan terus bertindak di setiap front melawan terorisme, dan mereka yang ingin kami celaka," lanjutnya.

Menurutnya, masih terlalu dini untuk mengetahui apakah Israel memang berhasil memblokir kesepakatan nuklir Iran.

Lapid mengutip Presiden AS Joe Biden yang menyatakan bahwa AS '/tidak akan mengikat tangan Israel'.

Ini ketika Israel harus membela diri, dan menghentikan kemungkinan bahwa Iran akan mendapatkan senjata nuklir.

“Kekuatan gelap kebencian, yang dipimpin oleh Iran, mengancam tidak hanya Israel," katanya.

"Dan, tidak hanya stabilitas di Timur Tengah, tetapi juga tatanan global itu sendiri," lanjut Lapid.

"Saya menyerukan semua bangsa untuk bekerja dengan tegas terhadap Iran, dan rencananya mengembangkan senjata nuklir," umbaunya.

Pada hari yang sama, Kepala Mossad David Barnea berada di Washington.

Barnea bertemu dengan Kepala CIA, militer AS, dan lainnya.

Barnea menyampaikan penentangannya terhadap kesepakatan yang sedang dinegosiasikan antara Iran dan kekuatan dunia.***

Sumber: The Jerusalem Post

Editor: Tri Widodo

Sumber: The Jerusalem Post

Tags

Terkini

Terpopuler