BALIKPAPAN CITY - Sungguh ironis, di Balikpapan yang terdapat kilang minyak Pertamina Balikpapan penghasil Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti solar, ternyata tidak mudah untuk mendapatkannya.
Para sopir, terutama sopir truk harus berjam-jam bahkan ada yang sampai dua hari antre untuk membeli beberapa liter solar di beberapa pom bensin yang tersebar di beberapa titik Kota Balikpapan.
Kejadian ini ditengarai ada mafia solar di Kota Balikpapan yang berjuluk Kota Minyak. Para pendemo meminta oknum Pertamina, pemilik SPBU maupun sopir yang nakal harus ditindak.
Untuk menyampaikan permasalahan ini, puluhan para sopir truk yang tergabung dalam Asosiasi Dump Truck Sumber dan Truck Community Balikpapan bersama gabungan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Balikpapan dan Kaltim melakukan aksi demo.
Demo berlangsung Rabu, 23 Maret 2022 siang tepatnya di Pintu I Pertamina, Jl Yos Sudarso, Balikpapan Kota, Kaltim.
"Kelangkaan solar bukan hanya terjadi pada saat ini saja. Tetapi berulang-ulang dan sudah menjadi langganan hampir setiap tahunnya. Bahkan Ironinya kelangkaan solar ini di daerah yang berjuluk Kota Minyak," kata Ahmad, jurubicara aksi demo dari PMII.
Aksi yang diikuti dengan memparkir puluhan truk-truk di sepanjang jalan Yos Sudarso itu membuat arus lalulintas menuju area vital Kilang Pertamina ditutup di sisi Selatan.
Sementara itu tampak puluhan personel aparat Kepolisian Polres Balikpapan dibantu dari Polda Kaltim ikut mengamankan jalannya aksi demo.
Pada salah satu truk pendemo terlihat tulisan tuntutan yakni:
1.Mendesak Pertamina menuntaskan persoalan kelangkaan BBM (solar)
2.Meminta pertamina membuka data distribusi solar subsidi dan non subsidi
3.Mendesak Kapolda Kaltim memberantas mafia solar subsidi
4.Cabut izin SPBU nakal
5.Copot GM Pertamina,karena gagal mengatasi kelangkaan solar.
6.Menambah Titik SPBU dan kouta BBM (solar).
Sopir Truk Ada yang Terpaksa Antre 3 Hari
Sementara itu, beberapa sopir mengakui apabila mereka harus rela tidur di truk dua hari untuk antre di SPBU di KM 15 Jl. Soekarno-Hatta Balikpapan.
" Dulu hanya dua sampai tiga jam sudah dapat solar. Tapi kini sampai dua hari dua malam, baru dapat," kata Dalle dan Karni sopir truk kepada media, Selasa.
Antrian truk solar setiap harinya nampak di SPBU Kebun Sayur Balikpapan. Selain itu juga di SPBU kilometer 13 dan KM 15.***