TikTok Resmi Luncurkan Efek AR, Apa Itu Augmented Relity dan Dampaknya pada Anak?

- 13 April 2022, 13:55 WIB
TikTok vs Instagram
TikTok vs Instagram /Istimewa/Mediakix


BALIKPAPAN CITY - TikTok secara resmi meluncurkan fitur Effek House yang memanfaatkan efek Augmented Relity (AR).

Fitur AR ini terbuka semua kreator, perancang dan pengembang seluruh dunia. Sebelumnya, fitur ini sudah dikenalkan dalam versi beta beberapa waktu lalu.

Kendati demikian fitur AR ini ada pembatasan-pembatasan seperti efek yang berbau rasisme seperti mengagungkan warna kulit tertentu dan stereotipe negatif terhadap kelompok yang dilindungi.

Apakah AR itu, dan apa dampaknya bagi pengguna, terutama pada anak-anak.

Baca Juga: Putera Siregar dan Rico Valentino Terancam 5 Tahun Penjara dan Langsung Ditahan, Bagaimana Bagi-bagi HP Gratis

Seperti dikutip BALIKPAPAN CITY dari Antara, TikTok meluncurkan alat untuk membuat efek augmented reality (AR) untuk pengembang dan kreator, setelah beberapa waktu lalu membuat versi beta.

Fitur bernama Effect House ini bisa digunakan kreator untuk membuat efek kamera AR, yang kemudian bisa dibagikan ke pengguna TikTok lainnya, dikutip dari The Verge, Rabu.

TikTok dalam keterangan menyatakan fitur ini terbuka untuk "semua kreator, perancang dan pengembang dari seluruh dunia". Mereka juga menyediakan informasi untuk mempelajari efek AR itu.

Efek kamera yang diajukan kepada mereka harus memenuhi sejumlah aturan. TikTok antara lain melarang efek yang berbau rasisme seperti mengagungkan warna kulit tertentu dan stereotipe negatif terhadap kelompok yang dilindungi.

Baca Juga: Tak Acuhkan Tendensi Negara Barat, Indonesia Pertahankan Keanggotaan Rusia di KTT G20

Efek yang mempromosikan operasi kosmetik juga dilarang, seperti filler bibir atau yang menguliti penampilan seseorang.

Penggunaan efek di TikTok, seperti Green Screen, adalah salah satu fitur yang popouler. Aplikasi video singkat itu mencatat ada lebih dari 1,5 miliar video yang menggunakan efek.

Video tersebut ditonton lebih dari 600.000 kali secara glibal.

Sebelum TikTok, media sosial seperti Instagram dan Snapchat sudah memperkenalkan alat membuat efek AR.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa 11 Ramadhan 1443 H, 13 April 2022 Area IKN, PPU, Balikpapan, Samarinda, Kutim

Augmented Reality Pada Anak, Ketahui Dampaknya

Sementara itu, seperti dikutip Balikpapan City dari laman Augmentedrealityindonesia.com disebutkan Augmented Reality pada anak menjadi perhatian yang harus di waspadai.

Saat ini semakin banyak teknologi berkembang di Indonesia, khususnya pada dunia video game. Teknologi itu adalah Augmented Reality, biasa disebut AR.

Teknologi itu merupakan teknologi yang menggabungkan dunia maya 2D dan 3D ke sebuah lingkungan dunia nyata berupa 3 dimensi. Tidak seperti Virtual Reality atau VR, realitas di dunia maya yang sepenuhnya menggantikan dunia nyata.

Dampak Augmented Reality pada Anak

Saat ini sudah banyak sekali game jenis AR, dan yang paling populer adalah Pokemon Go. Dengan teknologi Augmented Reality dapat memunculkan karakter hologram yang tampak menyatu dengan dunia nyata.

Jake Richardson menyatakan di situs BigThink tentang munculnya perdebatan, apakah teknologi AR berdampak negatif pada anak – anak dan remaja. Karna mereka pastinya akan berada sangat lama di depan layar komputer.

Efek Positif dan Negatif AR pada Anak

Efek positifnya adalah bahwa anak – anak yang pandai menggunakan AR akan mendapatkan keuntungan ketika mereka tumbuh dewasa dan bekerja.

Biasanya, otak dan mental mereka akan berpikir lebih maju pada dunia teknologi. Apalagi, generasi saat ini memang berubah sangat cepat, dan tidak dapat disangka – sangka.

Menurut Jake, sebagian besar melaporkan bahwa AR untuk pendidikan mengarahkan pada pembelajaran yang lebih baik, efisien dan mendorong motivasi belajar. Karna konten dari AR ini memasukkan konten visual grafis yang asli dan dapat berinteraksi secara real-time.

Selain efek positif, AR memilki dampak negatif, terutama jika anak melakukannnya tanpa pengawasan dan berlebihan. Dampak negatif Augmented Reality pada anak salah satunya membuat anak menjadi malas melakukan aktivitas sehari – hari. Bermain AR juga dapat menimbulkan kecanduan.

Memang penggunannya mudah, dengan tab dan smartphone lalu diberikan ke anak, dan anak menjadi senang. Tapi orang tua harus memberikan pengawasan yang tepat, batasi anak Anda bermain gadget. Apalagi ketika pengguaan yang berlebihan, akan menyebabkan anak menjadi kurang tidur dan mudah lelah.

Karna faktanya kecanduan bermain game bisa mengganggu aktivitas yang lain seperti belajar. Untuk itu awasi dan perhatikan anak Anda ketika bermain gadget dan AR.***

Editor: Tri Widodo

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

x