BALIKPAPAN CITY - Tiga klub Liga 1 Indonesia akhirnya diperiksa Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, terkait kasus penipuan investasi robot trading Viral Blast Global.
Pemeriksaan terhadap tiga klub Liga 1 Indonesia ini terkait dugaan adanya aliran dana sponsor dari pemilik perusahaan investasi bodong robot trading Viral Blast Global.
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mensinyalir adanya dana investasi robot trading Viral Blast mengalir ke klub-klub sepak bola tanah air.
Aparat Polri hingga saat ini masih memburu satu bos Viral Blast dan telah dinyatakan sebagai daftar pencarian orang atau DPO. Sementara 3 orang sudah ditangkap dan salah satunya sebagai mantan manager klub sepak bola.
Kasubdit III Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Pol. Robertus Yohanses De Deo Tresna Eka Trimana menyebutkan, tiga klub sepak bola yang telah diminta keterangan tersebut ialah Persija Jakarta, PS Sleman dan Madura United.
“Yang sudah dimintai keterangan dari Persija, PS Sleman dan Madura United,” kata Robertus di Jakarta, Jumat seperti dikutip Balikpapan City dari Antara.
Ia menyebutkan, pemeriksaan terhadap ketiga agen klub sepak bola tersebut sama-sama terkait sponsorhip PT Trust Global Karya yang mengelola aplikasi robot trading Viral Blast Global, yang diduga berasal dari kejahatan investasi bodong.
"Materi pemeriksaan semua terkait sponsorship Viral Blast kepada masing-masing klub. Yang dimintai keterangan dari agen masing-masing klub," tuturnya.