Presiden Sri Lanka Masih Ingin Mempertahankan Kekuasaan, Inggris Geram, IMF Siapkan Bantuan

- 16 Juli 2022, 00:57 WIB
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dan istrinya, Ioma yang saat ini baru melarikan diri ke Singapura.
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dan istrinya, Ioma yang saat ini baru melarikan diri ke Singapura. /Instagram @gotabayar/

“Masih belum jelas dari mana kelompok yang datang untuk menduduki DPR itu dan dari mana keputusan itu diambil. Tapi senjata api T-56 hilang dengan amunisinya," kata Kumudesh

Menurut Kumudesh, seharusnya tidak mengherankan jika seseorang ditembak dengan menggunakannya, mengklaim bahwa itu dilakukan oleh seorang pengunjuk rasa di Aragalaya.

"Penjabat presiden sudah membuat pernyataan bahwa ini adalah ‘perjuangan fasis'," kecamnya.

"Karena itu, tidak sulit untuk memahami tujuan dari peristiwa yang sedang berlangsung," tegas Kumudesh.

Sementara Pemimpin Oposisi Sajith Premadasa menyatakan pada Rabu, agenda jahat 'geng' yang dipimpin oleh Wickremesinghe, yang menderita mania kekuasaan, harus segera dihentikan.

"Tidak ada ruang di negara ini untuk penipuan semacam itu," kata Pemimpin Oposisi Sajith Premadasa kepada para wartawan.

Premadasa mendesak aparat leamanan untuk bertindak secara bertanggung jawab, dan melindungi massa daripada melindungi dua orang.

“Apakah Presiden Gotabaya Rajapaksa istirahat sejenak, bukannya mengundurkan diri? Wickremesinghe belum siap memperhatikan permintaan publik,” kata Premadasa.

Dia mempertanyakan apakah pemerintah mencoba memainkan berbagai jenis trik dan menipu publik.

Lebih lanjut, Premadasa menuntut pemerintah untuk berhenti bermain-main dengan kehidupan rakyat yang damai, dan mendesak rakyat bersikap tenang, dan menghormati demokrasi di saat genting ini.

Halaman:

Editor: Hartono

Sumber: Ceylon Today


Tags

Terkait

Terkini