Presiden Sri Lanka Masih Ingin Mempertahankan Kekuasaan, Inggris Geram, IMF Siapkan Bantuan

- 16 Juli 2022, 00:57 WIB
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dan istrinya, Ioma yang saat ini baru melarikan diri ke Singapura.
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dan istrinya, Ioma yang saat ini baru melarikan diri ke Singapura. /Instagram @gotabayar/

Sementara itu dari Colombo, Ibukota Sri lanka dilaporkan bahwa Sekretaris Jenderal Partai Kebebasan Sri Lanka (SLFP), Dayasiri Jayasekara bicara soal mosi tak percaya.

Dia menegaskan bahwa keputusan terkait mosi tidak percaya (NCM) segera diajukan terhadap PM dan Penjabat Presiden Ranil Wickremesinghe pada Sabtu ini.

Jayasekara mengamati bahwa diskusi dalam hal ini akan diadakan sebelum rapat pimpinan partai yang dijadwalkan hari ini.

Ditambahkan bahwa ketua atau pimpinan partai juga akan diminta untuk memanggil DPR Sri Lanka.

Jayasekara mencatat bahwa Wickremesinghe tidak memiliki mandat, dan juga gagal untuk mendapatkan suara yang cukup selama pemilihan.

"Dia belum ditantang, itu karena NCM sangatlah penting," tegansya.

Lebih lanjut dinyatakan bahwa satu-satunya solusi untuk protes yang sedang berlangsung selain pengunduran diri Rajapaksa adalah dengan membawa NCM untuk Wickremesinghe.

Masih dari Ceylon Today, serikat pekerja Sri Lanka memutuskan untuk menunda kampanye mogok kerja, yang telah ditetapkan mulai Jumat ini hingga Senin, 18 Juli 2022.

"Penundaan ini situasi sekarang di tanah air sedang tidak kondusif" kata Co-convener dari Trade Union Coordinator Center (UCC), Ravi Kumudesh.

Menurutnya, jika Penjabat Presiden dan PM Wickremesinghe merasa mendapat dukungan publik, maka dia akan memiliki kesempatan untuk membuktikannya dalam pemilihan mendatang.

Halaman:

Editor: Hartono

Sumber: Ceylon Today


Tags

Terkait

Terkini