Turki Jadi Penengah Ketegangan Rusia-Ukraina, Hari ini Erdogan Dijadwalkan Bertemu Presiden Ukraina

- 3 Februari 2022, 14:48 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berencana mengubah nama negaranya menjadi Türkiye.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berencana mengubah nama negaranya menjadi Türkiye. /Murat Cetinmuhurdar/Reuters

BALIKPAPAN CITY – Setelah mengajukan diri sebagai penengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina, Turki mulai melakukan pendekatanya.

Presiden Turki Tayyip Erdogan dijadwalkan bertandang ke Ukraina untuk menemui Presiden Volodmyr Zelensky, di Kyiv. Hari ini, Kamis 3 Februari 2022.

Erdogan mengajukan Turki sebagai penengah untuk meredakan kemelut antara kedua negara, Ukraina-Rusia.

Baca Juga: Jadi Petani di Jepang Digaji Rp1,3 Juta per Delapan Jam, Mahasiswa Indonesia Viral dan Masuk Koran Jepang

Seorang pejabat Turki memastikan Erdogan tidak memihak pada pihak mana pun terkait krisis tersebut.

Kunjungan Erdogan dilakukan setelah kunjungan para pemimpin anggota NATO yakni Inggris, Polandia, dan Belanda ke Kyiv, di tengah hubungan yang makin memburuk.

Selama ini Turki memiliki hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina, namun Presiden Erdogan disebut-sebut akan melakukan hal diperlukan sebagai anggota NATO, jika Rusia mulai menyerang negara tetangganya itu.

Salah satu pejabat Turki yang tak ingin disebut namanya menyebut Erdogan akan meminta kedua belah pihak untuk menahan diri.

Menurut pejabat Turki itu, negaranya ingin terus menjalin kerjasamanya dengan Ukraina dan Rusia.
"Pendekatan Turki tidak memihak satu pihak atau melawan satu negara dalam ketegangan,” kata pejabat itu, dilansir dari Pikiran Rakyat dalam berita Erdogan Kunjungi Ukraina, Ajukan Turki Bisa Jadi Mediator dengan Rusia.

"Dengan inisiatif Erdogan dan dengan beberapa pesan yang akan dia sampaikan, kami berharap ketegangan mereda."

Halaman:

Editor: Ryan Pramudya Amanta

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini