BALIKPAPAN CITY - Gretta Vedler model Rusia tewas mengenaskan dalam koper yang selama setahun ini dibawa kemana-mana oleh sang pacar, Dmitry Korovin.
Sejak setahun lalu, Gretta Vedler memang dikabarkan menghilang. Tiga sebelum dirinya menghilang, model Rusia ini sempat melakukan kritik kepada presidennya, Vladimir Putin melalui akun media sosial.
Kendati demikian, aparat setempat menegaskan, kematian Gretta Vedler erat hubungannya dengan kekasihnya karena masalah keuangan di Moskow.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 7,3 Guncang Jepang, Listrik Padam dan Kereta Tergelincir, Ada Peringkatan Tsunami
Korovin, pacar model Rusia ini mengakui cemburu, dan mencekik korban hingga tewas. Mayatnya dimasukkan koper yang baru dibeli.
Seperti dikutip BALIKPAPAN CITY dari The Mirror, Vedler tewas sebulan setelah dia mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin melalui media sosial, itulah sebabnya namanya menjadi sorotan.
Namun, kematian itu tidak terkait dengan Putin dan pengakuan baru-baru ini dapat mengkonfirmasi pembunuh Vedler.
Baca Juga: Usai Parade di Jakarta, Pembalab MotoGP Siap Latihan Bebas di Mandalika, Diakhiri Marc Marquez dkk Keliling
Dmitry Korovin yang berusia dua puluh tiga tahun telah diidentifikasi sebagai mantan pacar Vedler yang "cemburu" yang juga mengaku mencekiknya sampai mati, menyusul perselisihan uang di Moskow.
Korovin mengatakan kepada interogator bahwa dia telah tidur di kamar hotel selama tiga malam dengan mayat yang dia tempatkan dalam koper yang baru dibeli, seperti yang ditunjukkan dalam video dari Komite Investigasi Rusia dan dilaporkan oleh The Mirror.
Dia kemudian membawa mobil sejauh 300 mil ke wilayah Lipetsk di Rusia, meninggalkan mayat korban di bagasi mobil selama lebih dari setahun.
Pria itu juga mengatakan kepada detektif bahwa dia melanjutkan untuk memposting gambar dan pesan di akun media sosial model untuk membuat teman-teman percaya dia masih hidup.
Baru setelah teman Gretta Vedler bernama Evgeniy Foster menjadi curiga dan menemukan seorang teman di Moskow untuk mengajukan kasus orang hilang, memicu pencarian yang akhirnya menemukan tubuh korban.
Kritikan Gretta Vedler pada Putin
Gretta Vedler adalah model berusia 23 tahun dari Rusia dengan keyakinan politik yang membanggakan.
Evgeniy Foster, teman prianya dan seorang blogger di Kharkiv, mengunggah serangkaian catatan suara Rusia yang direkam layar di Instagram.
Keterangan yang menyertainya diterjemahkan ke pernyataan berikut:
"Cerita Greta seminggu sebelum dia hilang. Saya menerbitkan versi lengkapnya di sini, karena media hanya memasukkan potongan ke dalam plot."
@evgeniyfoster juga memiliki seluruh sorotan cerita Instagram yang didedikasikan untuk informasi seputar kasus Vedler, yang ditampilkan dalam bahasa Rusia. Apa yang dia katakan tentang Putin?
Pada Januari 2021, sebulan sebelum pembunuhannya, Vedler mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin di media sosial atas upayanya untuk "meningkatkan integritas Rusia," lapor The Mirror.
Komentar itu tidak dilihat terkait dengan kematiannya dan pandangan politiknya dikatakan tidak terkait dengan pembunuhan itu.
Gretta Vedler dilaporkan prihatin atas tindakan keras Putin terhadap protes dan apa yang dia lihat sebagai keinginan untuk menempa Rusia yang lebih besar.
Ketika berbicara tentang Putin, The Mirror menyatakan bahwa model tersebut menulis secara online:
"Saya hanya bisa berasumsi, menurut pendapat saya, psikopati atau sosiopati yang jelas terlihat dalam dirinya."***