Perkembangan Medis Omicron dan Kabar Terbaru COVID-19 di Dunia, Kasus di Korsel Tembus 8 Ribu Per Hari

25 Januari 2022, 19:30 WIB
  Orang-orang antre saat mengikuti tes Covid-19 di New York City, Amerika Serikat, Senin 3 Januari 2022 lalu. /Reuters/Carlo Allegri

BALIKPAPAN CITY - Perkembangan medis COVID-19 menyebut varian Omicron bisa bertahan lebih lama di permukaan plastik dan kulit manusia daripada varian-varian sebelumnya, menurut temuan peneliti Jepang dalam uji coba laboratorium, mengutip dari berita Antara, Selasa 25 Januari 2022.

Sementara itu, dosis ketiga vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca, Pfizer-BioNTech atau Johnson & Johnson meningkatkan kadar antibodi secara signifikan pada mereka yang telah menerima dua dosis vaksin CoronaVac buatan Sinovac, menurut temuan sebuah penelitian.

Lalu bagaimana kondisi terbaru terkait pandemi COVID-19 dari berbagai belahan dunia. Simak kabar berikut ini.

Baca Juga: Duduk Perkara Double O Sorong Diamuk Massa hingga Terbakar, 19 Orang Dinyatakan Tewas

Asia-Pasifik  

Kasus harian COVID-19 di Korea Selatan menembus angka 8.000 untuk pertama kalinya, ketika varian Omicron menyebar dengan cepat meskipun pemerintah telah memperluas pembatasan sosial yang ketat.

Jepang akan menambah lebih dari dua kali lipat jumlah wilayah yang menerapkan aturan COVID-19 lebih ketat pada Selasa. Negara itu berupaya mengubah strategi untuk melawan Omicron yang telah memicu rekor jumlah kasus.

Lebih dari 20 kasus COVID-19 telah ditemukan di antara kru kapal perang Australia yang dijadwalkan akan tiba di Tonga pada Rabu 26 Januari 2022 untuk mengirim bantuan kemanusiaan, kata pemerintah Australia. Tonga, yang baru dilanda bencana letusan gunung dan tsunami, adalah salah satu negara yang bebas dari virus corona.

Timur Tengah dan Afrika

Menteri Kesehatan Israel mengatakan dirinya tidak berpikir Israel akan menawarkan dosis keempat vaksin COVID-19 pada sebagian besar orang setelah pemerintah memutuskan untuk memberikannya kepada warga berusia di atas 60 tahun dan kelompok rentan lainnya.

Baca Juga: Indonesia Buka Wisata Bintan, Batam, Singapura, Travel Bubble Cara Aman Wisata Di Masa Pandemi

Amerika

Regulator kesehatan Amerika Serikat merevisi izin penggunaan darurat bagi obat-obat antibodi COVID-19 dari Regeneron dan Eli Lilly sehingga penggunaannya dibatasi, karena obat-obat tersebut sepertinya tidak ampuh melawan varian Omicron.

Brazil melaporkan 83.340 kasus baru dalam 24 jam terakhir dan 259 kematian akibat COVID-19, kata kementerian kesehatan negara itu pada Senin (24/1/2022).

Chile, salah satu negara dengan tingkat vaksinasi COVID-19 tertinggi di dunia, telah sepakat untuk membeli dua juta dosis vaksin Moderna, kata menteri kesehatan sementara, Maria Teresa Valenzuela.

Seorang hakim di New York membatalkan aturan wajib masker di negara bagian itu, sepekan sebelum masa penerapannya berakhir. Dia menilai Gubernur New York melampaui kewenangannya saat memberlakukan aturan tanpa persetujuan badan legislatif setempat.

Baca Juga: Indonesia Akan Ekspor Mobil ke Australia, Standar Karbon Tinggi Siap Dipenuhi  

Kepala WHO memperingatkan bahwa adalah hal yang berbahaya jika menganggap Omicron sebagai varian yang mengakhiri fase paling akut dari COVID-19. Dia mendesak negara-negara di dunia untuk tetap fokus mengatasi pandemi.

Jerman memperpanjang masa pembatasan COVID-19 setelah panel ahli yang ditunjuk pemerintah memperingatkan bahwa varian Omicron bisa menghancurkan sektor-sektor penting di negara ekonomi terbesar di Eropa itu.***

Editor: B Okta Riyanto

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler