Akibat Pembukaan Kawasan Pertambangan dan Perkebunan, 25 ribu Bekantan Kalimantan Terancam Punah

- 22 Februari 2022, 01:45 WIB
Bekantan dikabarkan terancam punah.
Bekantan dikabarkan terancam punah. /PIXABAY/

BALIKPAPAN CITY – Akibat aktivitas manusia, terutama pembukaan Kawasan pertambangan dan perkebunan membuat sekitar 25 ekor bekantan di Kalimantan terancam populasinya dan terancam punah.

Binatang pemalu berhidung mancung dan ekor panjang ini hanya dapat ditemukan di Pulau Kalimantan. Populasinya tersebar di lima provinsi di Kalimantan, yakni Kaltim, Kaltara, Kalsel, Kalteng, dan Kalbar hingga  negara tetangga Sabah, Malaysia.

Di wilayah Kota Balikpapan, Bekantan masih dapat kita temukan di beberapa kawasan. Seperti di Sungai Manggar wilayah bagian timur Balikpapan. Di sebelah barat, terdapat di area Hutan Gunung Dubs.

Baca Juga: Laga Persipura vs Madura United Gagal Bukan Kejadian Luar Biasa Covid-19, LIB Akan Konsultasi dengan PSSI

Sedangkan di bagian sebelah utara, terdapat di kawasan Hutan Lindung Sungai Wain Km 15, dan Hutan Mangrove Graha Indah Km 7. Lokasi dua tempat ini hanya sekitar 30 menit dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan dengan perjalanan darat menggunakan mobil.

"Selain karena perburuan, satwa ini menjadi langka karena kerusakan habitat akibat berbagai aktivitas yang tidak ramah lingkungan," ujar Tri Atmoko, peneliti satwa di Balai Penerapan Standar Instrumen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat dihubungi dari Samarinda, Senin, 21 Februari 2022.

Seperti dikutip BALIKPAPAN CITY dari ANTARA, aktivitas yang tidak ramah lingkungan itu, seperti pertambangan, pembukaan area perkebunan skala luas yang mengubah kawasan hutan menjadi non-hutan. Sehingga keberadaan satwa endemik ini tertekan dan terancam punah.

Baca Juga: Gempa di Timur Laut Ruteng NTT 5,8 Magnitudo, Getarannya Sampai di Labuan Bajo, Maumere dan Sekitarnya

Jumlah bekantan yang sekitar 25 ribu ekor tersebut sepertinya banyak. Namun jika dilihat dari luas Pulau Kalimantan yang mencapai 743.330 kilometer persegi dan terdiri atas berbagai kabupaten/kota, lima provinsi, bahkan hingga Sabah, tentu jumlah ini tergolong kecil.

Ia mengatakan bekantan hidupnya di hutan-hutan dan cenderung di pepohonan di tepi sungai, sedangkan masyarakat di Pulau Kalimantan masih banyak menggunakan jalur transportasi sungai untuk mencapai pedalaman.

Halaman:

Editor: Tri Widodo

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah