Militer AS Sebut Miliki Banyak Bukti Keberadaan Alien: Bahayakan Negara jika Datanya Diumbar ke Publik

- 19 September 2022, 00:06 WIB
Ilustrasi UFO.
Ilustrasi UFO. /Pixabay/

BALIKPAPAN CITY - Pemerintah AS mengkonfirmasi fakta tentang mahluk cerdas ruang angkasa (alien).

Hanya saja Angkatan Laut AS (US Navy) menyatakan, video-video penampakkan alien akan sangat membahayakan keamanan nasional jika dirilis.

US Navy menyimpan banyak video tentang benda terbang tak dikenal (UFO) atau fenomena udara tak dikenal (UAP).

Baca Juga: Simak Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Siang ini,Rabu 14 September 2022 Melemah Jelang Rilis Data Inflasi

Departemen Pertahanan (DOD) juga lebih suka menyebutnya dengan istilah UAP, dilansir dari Live Science, Sabtu, 10 September 2022.

Pada Rabu, 7 September 2022, juru bicara US Navy menyatakan tidak akan merilis rekaman itu ke publik.

Masalahnya, rilis ini hanya akan membahayakan keamanan nasional.

Pengakuan itu datang sebagai tanggapan atas permintaan Freedom of Information Act (FOIA), yang diajukan situs transparansi pemerintah, The Black Vault.

Baca Juga: Pantauan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS 8 September 2022 Di Prediksi Melemah

The Black Vault telah membagikan ribuan halaman dokumen terkait UFO.

Semuanya diterima melalui permintaan FOIA ke CIA, dan lembaga terkait Pemerintah AS lainnya.

Black Vault mengajukan permintaan FOIA ke Angkatan Laut AS pada April 2020.

Ini hanya satu hari setelah Angkatan Laut mendeklasifikasi tiga video yang sekarang terkenal.

Baca Juga: Tentara AS di Italia Bikin Resah Warga, Mabuk-mabukan hingga Terlibat Tabrakan:Mereka Terlalu Bebas di Sini

Tiga video ini diambil pilot Angkatan Laut AS. Video-video menunjukkan pesawat berteknologi tinggi bergerak dengan cara yang tampaknya mustahil.

Black Vault meminta Angkatan Laut AS sekarang ini menyerahkan semua video yang terkait dengan UAP.

Lebih dua tahun kemudian, Pemerintah AS menanggapi dengan surat keduanya.

Surat ini mengkonfirmasi keberadaan lebih banyak video terkait UAP.

Tapi, pemerintah menolak permintaan untuk menyerahkannya karena masalah keamanan nasional.

Hal ini terungkap lewat surat Gregory Cason, wakil direktur kantor FOIA Angkatan Laut AS.

Cason menulis bahwa rilis informasi ini akan membahayakan keamanan nasional.

Sebab, ini dapat memberikan informasi berharga kepada musuh mengenai operasi, dan kerentanan.

"Juga untuk kemampuan departemen pertahanan dan angkatan laut,” tulis Cason.

"Tidak ada bagian dari video yang dapat dipisahkan untuk dirilis," lanjutnya.

Cason menambahkan, Angkatan Laut AS dapat mendeklasifikasi tiga video UAP lain.

Vide0-video ini dirilis pada April 2020.

Ini karena video-video tersebut telah bocor ke media, dan telah dibahas secara luas di domain publik.

"Angkatan Laut menganggap mungkin untuk secara resmi merilis rekaman itu, tanpa merusak keamanan nasional lebih lanjut," tulis Cason.***

Sumber: Live Science

Editor: Tri Widodo

Sumber: Live Science


Tags

Terkait

Terkini