Peradaban Tertuadi Sumeria dan Mesir Ditemukan, Diperkirakan Peninggalan Abad 2150 Masehi

18 September 2022, 23:56 WIB
Ilustrasi Sumeria. / Pixabay /

BALIKPAPAN CITY - Peradaban paling tua di dunia diyakini muncul di Mesir dan Sumeria, kini menjadi Irak.

Bahkan, baru saja ditemukan fakta keberadaan sebuah cerita Sumeria dalam Epik Gilgames.

Epik ini sangat mirip dengan cerita Nabi Nuh ketika membangun sebuah bahtera yang diisi dengan hewan.

Bahtera ini untuk melestarikan semua keluarga mahluk hidup selama banjir besar yang disebabkan oleh murka ilahi.

Baca Juga: Kematian Ratu Elizabeth II Berbuah Duka Mendalam Warga Skotlandia, Tuntut Pembubaran Monarki

Dilansir dari Live Science, Senin, 12 September 2022, para arkeolog berpikir bahwa epik itu awalnya adalah cerita Sumeria dari sekitar 2150 SM.

Epik ini telah berabad-abad sebelum versi Ibrani tentang Bahtera Nuh ditulis.

Masih terkait peradaban paling tua di dunia, semuanya bisa terlihat dari kuil yang dipugar.

Kuil ini dikenal sebagai 'ziggurat' dari Ur kuno, di tempat yang sekarang disebut Irak.

Peradaban yang tak terhitung jumlahnya telah bangkit dan jatuh selama ribuan tahun.

Baca Juga: Meninggalnya Ratu Elizabeth II, Berakhirnya Era Keemasan Kerajaan Paling Subur di Muka Bumi

Tapi, mana yang paling tua dalam catatan?

Sekitar 30 tahun yang lalu, pertanyaan ini tampaknya memiliki jawaban langsung.

Sekitar 4000 SM, fase awal budaya Sumeria muncul sebagai peradaban tertua di wilayah Mesopotamia, di tempat yang sekarang sebagian besar adalah Irak.

Bangsa Sumeria dinamai menurut kota kuno Sumeria, yang terletak beberapa mil di selatan kota modern Kut, di Irak timur.

Para arkeolog menyebut fase Sumeria paling awal sebagai periode Uruk, setelah Kota Uruk yang sama kunonya sekitar 80 kilometer ke barat daya.

Di situs itu, banyak artefak Sumeria tertua ditemukan.

Tetapi, bukti yang ditemukan dalam beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa bangsa Sumeria memiliki beberapa pesaing.

Ini termasuk dengan Mesir kuno untuk gelar 'peradaban tertua'.

Definisi tentang apa yang membuat sebuah peradaban, tidaklah jelas.

Tetapi secara umum disebutkan, sebuah budaya harus mencapai beberapa keunggulan, terutama urbanisme (kota, irigasi, dan tulisan).

Dan, Bangsa Sumeria memiliki ketiganya.

Setelah sekitar 2000 SM, peradaban Sumeria mengarah langsung ke peradaban Babilonia di Mesopotamia.

Hal ini ditandai dengan penemuan matematika, seperti trigonometri dan bilangan prima, kuadrat, dan kubus.

Semuanya merupakan konsep yang kemudian dikembangkan oleh orang Yunani kuno, lebih 1.000 tahun kemudian.

Bangsa Sumeria kemungkinan juga menciptakan agama dengan membangun kuil-kuil yang menjulang tinggi.

Kuil-kuil ini disebut ziggurats di kota-kota mereka, dan mendirikan kasta-kasta imam.

Mereka dikhususkan untuk pemujaan ritual dewa-dewa tertentu, menurut sejarawan AS, Samuel Noah Kramer.

Dewa mana yang paling kuat di Panteon Sumeria yang luas, tergantung pada tempat dan waktu.

Dewa langit Anu, misalnya, populer di Uruk awal, sedangkan dewa badai Enlil disembah di Sumeria.

Inanna, 'Ratu Surga', mungkin awalnya adalah dewi kesuburan di Uruk.

Pemujaannya pun menyebar ke kota-kota Mesopotamia lainnya, di mana dia dikenal sebagai Ishtar.

'Ratu Surga' kemungkinan juga telah memengaruhi dewi-dewi peradaban selanjutnya.

Umpamanya Dewu Astarte di antara orang Het, dan Dewi Aphrodite di Yunani.

Beberapa ahli berpendapat, peradaban lain mungkin setua, bahkan lebih tua dari peradaban Sumeria.

"Saya akan mengatakan bahwa Mesir dan Sumeria pada dasarnya kontemporer dalam kemunculannya," kata Philip Jones.

Jones adalah kurator asosiasi dan penjaga koleksi di bagian Babilonia di Penn Museum Philadelphia, AS.

Puluhan tahun perang dan kerusuhan di Irak membuat para arkeolog tidak dapat mengakses banyak situs Mesopotamia.

"Tetapi, para ahli Mesir Kuno terus menggali," kata Jones kepada Live Science.

Hasilnya, para arkeolog di Mesir menemukan tulisan-tulisan sedini tulisan-tulisan paling awal dari Sumeria.

Ini menunjukkan fase tertua peradaban Mesir kuno, muncul kira-kira pada waktu yang sama dengan fase awal peradaban Sumeria, sekitar 4000 SM

Kemungkinan lain lagi adalah peradaban Lembah Indus.

Peradaban ini muncul di bagian lain..

Lokasinya sekarang ini disebut Afghanistan, Pakistan, dan India barat laut, setidaknya 3300 SM.

Ini terlihat lewat sebuah artefak paling awal yang ditemukan di sana.

"Tapi, kita mungkin menemukan barang-barang yang sangat awal di Lembah Indus," lanjut Jones.

"Tidak akan mengejutkan saya jika kita menggali sesuatu yang sama awal," tambahnya.

Jones menduga bahwa perdagangan awal di sepanjang tepi Samudra Hindia membantu peradaban paling awal ini.

Peradaban palinga wa ini yakni di Mesir, samping Laut Merah; Sumeria di ujung utara Teluk Persia; dan peradaban Lembah Indus, lebih jauh ke timur.


Adapun peradaban ini kemudian berkembang dari orang-orang pra-beradab, yang tinggal di sana sebelum mereka.

"Firasat saya adalah bahwa mungkin ada beberapa jaringan perdagangan yang terjadi di Samudra Hindia," katanya.***

Sumber: Live Science

 

Editor: Tri Widodo

Sumber: Live Science

Tags

Terkini

Terpopuler