BALIKPAPAN CITY - Perkembangan penyebaran Covid-19 di China mengancam produktivitas pembuatan kendaraan roda empat asal negeri tirai bambu tersebut.
Kebijakan lockdown di sana, Sabtu 16 April 2022, diperkirakan memengaruhi kemampuan para produsen mobil di China dan mesti menangguhkan produksi pada Mei.
Hal itu terjadi bila pemasok di Shanghai dan sekitarnya tidak dapat melanjutkan pekerjaan.
Dikutip BALIKPAPAN CITY dari Antaranews, Kepala Eksekutif produsen mobil listrik Xpeng, He Xiaopeng, menyatakan hal tersebut.
Lockdown yang semakin besar untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang kembali menjangkiti China, telah "menyumbat" jalan raya dan pelabuhan serta menutup banyak pabrik.
Pihak berwenang China sedang mencoba untuk menyelesaikan situasi tersebut, kata He pada feed Wechat pribadinya,
Ia menambahkan bahwa dia berharap lebih banyak departemen pemerintah dapat memberikan dukungan.
Komentarnya digaungkan oleh CEO Grup Bisnis Konsumen Huawei Richard Yu, yang juga memperingatkan biaya ekonomi yang besar jika pabrik di Shanghai tidak dapat melanjutkan produksi.