WNI yang Diveakuasi dari Ukraina Tiba, Sempat Transit di Madinah, 12 Orang Bertahan di Rumania karena Covid-19

- 3 Maret 2022, 21:57 WIB
Kemlu RI berhasil evakuasi WNI di Ukraina
Kemlu RI berhasil evakuasi WNI di Ukraina /Twitter/@Kemlu_RI

BALIKPAPAN CITY – Rombongan 80 warga negara Indonesia (WNI) pengungsi dari Ukrania tiba di tanah air melalui Bandara Soekarno Hatta, Jakarta Kamis, 3 Februari 2022 sore.

WNI ini dievakuasi dari Ukrania, melalui Bukares, Rumania dan diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Penerbangan berkisar 17 jam menuju Indonesia, dan sempat transit di Madinah.

Menteri Luar Neger Retno LP Marsudi menyambut langsung kedatangan rombongan WNI di Bandara Soekarno-Hatta. Rombongan WNI ini terpaksa dievakuasi, karena perang masih mencekam atas serangan Rusia ke Ukrania.

Baca Juga: Tenaga Honorer di Kaltim Capai 72 Ribu, Gubernur Janji Tak Akan Menghapus, Isran Noor: Saya Akan Pertahankan

Selain 80 orang, terdapat tiga warga negara asing (WNA) yang merupakan bagian keluarga dari WNI. Sementara itu, 12 orang masih bertahan di Bukares, karena terjangkit Covid-19, dan ada 4 orang keluarga yang mendampingi.

“Tim penjemput dari Jakarta berangkat menuju Bukares dari Bandara Soekarno-Hatta pada hari Selasa (2/3) pukul 18.40 WIB dan tiba di Bandara Henri Coanda, Bukares, pada 3 Maret pukul 15.10 waktu setempat,” jelas Retno dalam jumpa pers seperti dikutip BALIKPAPAN CITY dari ANTARA, Kamis.

Kemudian, pesawat penjemput kembali diberangkatkan dari Bukares menuju Jakarta pada pukul 20:23 waktu setempat, atau 5,5 jam setelah mendarat, dengan rute Bukares-Madinah-Jakarta dengan waktu tempuh selama kurang lebih 17 jam.

Baca Juga: Jenderal Dudung Perkenalkan Seragam Baru Bermotif Loreng TNI AD, Dipakai Saat Rapat Pimpinan TNI AD di Mabesad

Adapun sebanyak 14 orang yang dievakuasi dari Ukraina belum dapat ikut dalam rombongan kepulangan dan masih harus tinggal di Bukares, di mana 12 orang diketahui positif COVID-19 dan dua orang lainnya memilih untuk tinggal guna menemani anggota keluarga yang positif COVID-19.

“Empat belas orang tersebut akan terus dipantau dan didampingi oleh KBRI di Bukares. Jika kondisi kesehatan sudah memungkinkan, mereka akan dipulangkan dengan pesawat komersial,” jelas Retno.

Dalam kesempatan tersebut, Retno menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Duta Besar RI di Bukares, Warsawa, Kiev, dan Moskow, dan seluruh tim yang terlibat dalam proses pemulangan tersebut.

Baca Juga: Global Cyber University, Kampusnya Para Member BTS, Ini Jurusan yang Diambil Masing-masing Member

Selain itu, dia juga menyampaikan terima kasih kepada tim penjemput yang terdiri dari Mabes TNI, BIN, Garuda Indonesia, serta instansi lain.

“Terima kasih juga kami sampaikan kepada Pak Menteri Pertahanan, yang dalam hal ini diwakili oleh Pak Wakil Menteri Pertahanan, yang telah memberikan beberapa advis selama proses evakuasi,” kata Retno menambahkan.

Sepekan, Sudah 1 Juta Orang Dievakuasi dari Ukrania

Kepala Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi dalam cuitannya di Twitter Kamis mengatakan sedikitnya satu juta orang sudah meninggalkan Ukraina dalam sepekan setelah Rusia menyerang.

Baca Juga: Ketua DPR RI Usulkan Istana Negara di IKN Diapit Mabes TNI-Polri, Puan Maharani: Jika Perlu BKO Mudah

“Hanya dalam tujuh hari, kami sudah menyaksikan eksodus satu juta pengungsi dari Ukraina ke negara-negara tetangga,” Grandi dalam cuitannya.

“Bagi jutaan orang lainnya di dalam Ukraina, sudah waktunya bagi senjata untuk diam, sehingga bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa dapat diberikan,” katanya.

Sebelumnya, rumah-rumah warga sipil di kota Kharkiv, Ukraina, terus-menerus dibombardir dan terkena dampak dari serangan misil yang dilancarkan Rusia ke kota tersebut.

Baca Juga: Layanan BCA Mobile Hari Ini Normal Lagi, Virtual Account Melalui ATM Sempat Kena Imbas

"Kami terus-menerus dibombardir dengan sedikit jeda. Mereka mengebom rumah-rumah sipil secara acak untuk menimbulkan ketakutan," kata Volodymyr Yuriyovych Yurchenko (24 tahun) kepada ANTARA melalui aplikasi Telegram.

Yurchenko adalah seorang mahasiswa di Institut Politeknik Kharkiv yang juga tinggal di kota Kharkiv, yang pada Selasa (1/3) mendapat serangan misil dari Rusia.

Menurut Yurchenko, para warga Ukraina di Kharkiv didorong untuk tinggal di tempat-tempat penampungan.

Halaman:

Editor: Tri Widodo

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini