BALIKPAPAN CITY – Tahukah kalian Toxic masculinity adalah anggapan yang mengharuskan pria memiliki ciri tertentu.
Misalnya saja pria harus kuat secara fisik, berkuasa, dan mendominasi,jika tidak, kejantanan pria akan dipertanyakan.
Baca Juga: Simak Perbedaan Psikopat dan Sosiopat, Apa Bedanya Simak Selengkapnya
Menurut studi berjudul The Structure of Male Role Norms, disebutkan bahwa toxic masculinity terbagi ke dalam tiga komponen berikut.
• Ketangguhan: pria harus kuat secara fisik, tidak memikirkan perasaan, dan berperilaku agresif.
• Antifeminitas: pria harus menolak segala sesuatu yang dianggap feminin, seperti menunjukkan perasaan, melakukan pekerjaan rumah tangga, atau menerima bantuan.
• Kekuasaan: pria harus berkuasa, baik secara sosial maupun finansial, sehingga dapat dihormati oleh orang lain.
Di Indonesia sendiri, sikap ini masih bisa ditemukan dengan mudah dalam masyarakat.
Berikut sejumlah contoh toxic masculinity yang masih sering terjadi.
• Pria tidak boleh menangis.
• Pria harus berani mengambil risiko.
• Pria harus berani merokok atau minum minuman beralkohol.
• Pria harus menyelesaikan masalah dengan adu pukul (kekerasan).
• Pria tidak boleh melakukan pekerjaan wanita, seperti bersih-bersih atau memasak.
• Maskulinitas sendiri sebenarnya merupakan hal yang baik.
Namun, ketika menjadi sesuatu yang toxic, sikap tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental.
Baca Juga: Apakah Wajar Sering Bertengkar dengan Pasangan? Berikut Simak Penyebabnya
CIRI-CIRI TOXIC MASCULINITY
Sejumlah perilaku dapat menjadi tanda seorang pria memiliki maskulinitas yang toxic.
Berikut beberapa di antaranya mengutip laman hellosehat.com.
1. Berusaha selalu terlihat tangguh
Sejak kecil, pria terus diberi pesan bahwa mereka harus mandiri dan tangguh karena keduanya dianggap sebagai kunci kesuksesan hidup.
Saat terlihat lemah, muncul ketakutan akan diejek.
2. Sering melakukan kekerasan
Umumnya, tindak kekerasan dilakukan sebagai bukti kejantanan pria.
Selain itu, kebanyakan pria juga menganggap bahwa kekerasan bisa meningkatkan maskulinitas mereka.
3. Selalu ingin mendominasi
Pria dengan maskulinitas yang toxic selalu ingin mendominasi dalam pengambilan keputusan.
Dominasi tersebut biasanya dilakukan dalam bentuk intimidasi, baik secara fisik atau verbal.
4. Bersikap agresif pada wanita
Jika menemui pria yang bersikap agresif pada wanita, Anda patut waspada.
Pria dengan sikap ini biasanya cenderung melakukan tindakan-tindakan seperti:
a.mengomentari wanita secara seksual
melontarkan lelucon-lelucon seksis
b.berani melakukan tindakan pelecehan seksual pada wanita, atau
menyalahkan perempuan dalam kasus pelecehan atau pemerkosaan.
5. Tidak menunjukkan perasaan
Pria dengan sikap ini tidak mau menunjukkan perasaan mereka.
Tindakan itu dilakukan karena mengungkapkan perasaan dinilai sebagai perilaku wanita dan membuat mereka terlihat lemah.
6. Menolak melakukan pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rumah seperti mencuci, menyapu, atau memasak kerap dianggap sebagai kewajiban wanita. Anggapan ini membuat pria dengan maskulinitas toxic menolak melakukannya.***