Jack Ma Puyeng! Saham Alibaba dan Tencent Anjlok, Gagal Patuhi Aturan Anti Monopoli

- 12 Juli 2022, 23:22 WIB
Seorang pria berjalan melewati logo Alibaba Group di gedung kantornya di Beijing, China.
Seorang pria berjalan melewati logo Alibaba Group di gedung kantornya di Beijing, China. /Foto: REUTERS/TINGSHU WANG/



HONG KONG, BALIKPAPAN CITY -  Jack Ma puyeng. Setelah rujuk dengan Pemerintah Tiongkok, kembali saham dari perusahaan teknologi Alibaba dan Tencent miliknya turun tajam.

Penurunan saham kedua perusahaan itu terjadi  pada Senin, 11 Juli 2022, sehari setelah regulator China mendenda anak perusahaannya.

Denda ini, dilansir BalikpapanCity.com dari The Associated Press, Selasa, 12 Juli 2022 subuh WIB, karena Alibaba dan Tencent tidak mengungkapkan transaksi.

Baca Juga: Prakerja Gelombang 36 Sudah Dibuka, Catat Cara, Syarat dan Ketentuan Pendaftaran Melalui Prakerja.go.id

Kedua perusahaan itu juga gagal mematuhi aturan anti-monopoli.

Saham raksasa e-commerce Alibaba di Hong Kong pun turun 6,8 persen.

Sedangkan perusahaan game dan media sosial Tencent Holdings, merosot 3,2 persen, dan di Indeks Hang Seng,  turun tiga persen.

Pada hari Minggu, Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar China menerbitkan daftar 28 kesepakatan yang melanggar aturan anti-monopoli.

Baca Juga: Terbang Pakai Lion Air Dapat Casback 50 Persen? BNI dan Lion Air Siapkan Promo Thursday Deal, Berikut S&K

Ini termasuk lima transaksi Alibaba,  dan 12 transaksi Tencent.

Tindakan keras yang luas terhadap sektor teknologi sering memukul harga saham di Hong Kong dan Shanghai.

Untuk pelanggaran dalam setiap kasus, denda maksimum adalah 500.000 yuan (74.500 dolar AS).

Tindakan keras yang luas terhadap sektor teknologi sering memukul harga saham di Hong Kong dan Shanghai.

Baca Juga: Harga Bitcoin Turun Disebut Siklus Empat Tahunan, Pakar: Momen Beli Kripto Harga Murah

Meskipun begitu, ada tanda-tanda bahwa pihak berwenang kemungkinan  akan mengurangi kenaikan yang mendorong kenaikan dalam beberapa bulan terakhir.

Saham Alibaba naik 70 persen dan Tencent naik 18 persen sejak medio Maret 2022, sebelum kerugian pada Senin lalu.

Adapun penurunan tersebut kemungkinan hanya sementara. Sebab, pasar lebih waspada tentang kenaikan suku bunga AS yang begitu tajam.

"Tetapi itu baru saja dikuasai oleh denda baru,” kata Francis Lun, seorang manajer investasi dan komentator pasar veteran di Hong Kong.

"Peningkatan kasus virus corona yang menimbulkan kekhawatiran akan lebih banyak penguncian pandemi di Shanghai,  juga mengguncang sentimen investor," tegasnya.

Dalam catatan, Jack Ma sudah rujuk dengan Pemerintah China setelah taipan ini menyatakan di Shanghai pada 2020 bahwa semua regulasi yang diberlakukan pemerintah adalah 'peninggalan para orangtua'.

Jack Ma akhirnya menghilang, dan belakangan diketahui bahwa selama menghilang, Jack Ma ternyata sedang berurusan dengan Pemerintah India.

Hal ini karena sebuah situs berita yang dikelolanya, membuat berita hoax tentang perkelahian tangan kosong antara pasukan China dan India di perbatasan kedua negara, yang menewaskan tentara India.***

Editor: Tri Widodo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini

x