Ditengah Tekanan Ekonomi Global Dunia Kian Berat Namun Ekonomi Indonesia Perlahan Makin Membaik

25 September 2022, 08:27 WIB
Para pakar ekonomi dunia memprediksi kondisi perekonomian global, Indonesia punya modal kuat pulihkan ekonomi 2021 /Arab News

BALIKPAPAN CITY - Belum lama ini, Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di sela pertemuan G20, di Nusa Dua Bali, Kamis 22 September 2022 lalu.

Airlangga melakukan pertemuan bilateral dengan U.S Trade Representative, Ambassador Katherine Tai yang mewakili Pemerintah AS dalam pertemuan tingkat Menteri Perdagangan, Investasi dan Industri, sebagai rangkaian pertemuan Presidensi G20 Tahun 2022.

Adapun pada pertemuan itu disepakati untuk terus mendorong upaya peningkatan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara Indonesia – Amerika Serikat, serta komitmen untuk terus mendorong peningkatan kerjasama pada tataran Indo-Pacific melalui Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).


Baca Juga: Bulog, Setidaknya 650.000 Ton Beras Telah Disalurkan Untuk Operasi Pasar Dalam Menjaga Stabilitas Harga Pangan


Seperti di ketahui Perekonomian dunia mulai bangkit sejak akhir 2021 sejalan dengan pandemi Covid-19 yang beranjak pulih dan relatif terkendali.

Namun, saat berangsur bangkit, perekonomian global harus menghadapi masalah lonjakan inflansi, pengetatan kebijakan moneter dan risiko geopolitik global yang makin panas akibat perang Rusia-Ukraina.

Hal tersebut menyebabkan International Monetary Fund (IMF) pada Juli 2022 merevisi pertumbuhan ekonomi global lebih rendah ke level 3,2% untuk 2022 dan 2,9% untuk tahun 2023, dari proyeksi semula 3,6% di 2022 dan 3,6% di 2023.

Kemudian selain itu berbagai negara telah melakukan normalisasi kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi, seperti Malaysia, AS, dan Kanada, juga beberapa negara lainnya.

Sebagai informasi, peningkatan tingkat inflasi pada beberapa negara maju atau advanced economy seperti AS dan Inggris bahkan mencapai 9,06% dan 8,20% pada Juni 2022.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan dan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan, di tengah tekanan perekonomian global yang meningkat, hingga kuartal II 2022 perekonomian domestik masih berangsur membaik.

Kinerja perbankan pada Juli 2022 menunjukkan tren meningkat dengan total kredit perbankan tumbuh signifikan mencapai 10,71% yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,59% yoy.

Baca Juga: Berikut Harga Kompor Listrik Berbagai Merek Besaran Watt Hingga Harganya Dijamin Murah  Pasti Bakalan Hemat

Pihaknya menambahkan, dari aspek risiko, rasio Non Performing Loan (NPL) perbankan terus bergerak turun di posisi Juli 2022 mencapai 2,90% didukung oleh permodalan yang cukup kuat dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) meningkat mencapai 24,92%.

OJK, kata Dian, akan terus mencermati tekanan perekonomian global yang meningkat, sebagai akibat berlanjutnya perang di Ukraina, tekanan inflasi global, serta respons pengetatan kebijakan moneter global yang lebih agresif.***

 

Editor: Hartono

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler